BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diadakan
proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah
terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar
disekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja mendidik, mengajar
dan melatih tapi juga bagaimana guru dapat mebaca situasi kelas dan kondisi
siswanya dalam menerima pelajaran.
Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan hasil
belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan mampu mengelola kelas. Adapun tujuan yang diniatkan dalam
setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifaatnya instruksional maupun
tujuan peniring akan dapat dicapai secara optimal apabila dapat menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang menguntungka bagi peserta didik. Dalam setiap
proses pembelakjaran kondisi inni harus direncanakan dan diusahakan oleh guru
secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan. Dan kembali
kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak yang
disebabkan oleh tingkah laku peserta didik didalam kelas.
Usaha guru dala menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila :
Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya
kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. kedua, dikenal
masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim
belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan
kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan
digunakan(ahmad rohani.2004:122).
Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa
dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
dalam mencapai tujuan pengajaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar beakang di atas adalah :
A. Pengertian pengelolaan proses belajar mengajar
B. Tujuan pengelolaan proses belajar mengajar
C. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar mengajar
D. Faktor-faktor penentu keberhasilan pengelolaan kelas
C. Tujuan Penulisan
Secara umum tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan proses
belajar mengajar sangat erat kaitannya
dengan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun secara khusus
makalah ini berusaha mengupas topik-topik yang berkaitan dengan pengeloaan
proses belajar-mengajar meliputi pengertian proses belajar mengajar, tujuannya,
aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar-mengajar dan
mengetahui faktor-fakror penentu keberhasilan pengelolaan proses belajar-mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pengelolaan proses belajar mengajar erat
kaitannya dengan manajemen pembelajaran, sedangkan manajemen pembelajaran
diartikan sebagai proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling
berinteraksi (sumberdaya pengajaran) untuk mecapai tujuan program pembelajaran (Syafaruddin
dan Irwan Nasution.2005:79).
Pengelolaan proses belajar mengajar
menurut Ahmad Rohani (2004:123) merupakan semua kegiatan yang secara langsung
dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pembelajaran (menentukan entry
behavior peserta didik, menyusun rencana pembelajaran, memberi informasi,
bertanya, menilai, dan sebagainya). Sedangkan pengelolaan kelas menunjuk kepada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian tingkah laku peserta
didik yang menyelewengkan perhatian kelas,pemberian ganjaran bagi ketetapatan
waktu, penyelesaian tugas oleh penetapan norma kelompok yang produktif, dan
sebagainya).
Dari dua pengertian diatas maka dapat
disimpulkan pengelolaan proses belajar mengajar merupakan aktifitas ataupun
upaya untuk memberdayagunakan komponen-komponen
pembelajaran sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang
berlangsung didalam kelas.
Selanjutnya untuk memberdayagunakan komponen-komponen
pembelajaran tersebut dalam rangka pengelolaan proses pembelajaran secara
efektif maka perlu diupayakan beberapa
prosedur yang dapat digunakan untuk memilih sumberdaya dalam program
pembelajaran seperti yang diterangkan
(Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:80) :
1. Pilihlah
atas dasar apa yang diperoleh (hal-hal yang disediakan oleh bidang pengajaran
dan apa yang mudah didapatkan atau digunakan)
2. pilihlah
atas dasar apa yang akrab dan dipahami betul oleh pengajar dan sangat menyenangkan
( yang disukai dan sering digunakan dalam kesatuan pembelajaran).
3. Pilihlah
atas dasar tujuan pengajaran dimana ada panduan yang dapat diikuti dan
menggunakan sumber daya belajar.
B.
TUJUAN
PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pada hakikatnya proses belajar mengajar
menekankan pencapaian tujuan baik berdimensi kognitif, afektif, maupun
psikomotor, sehingga pencapaian hasil belajar menjadi terpadu terpadu dari
totalitas kepribadian peserta didik (Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:100).
Selanjutnya Syafaruddin dan Irwan
Nasution(2005:76) menyebutkan peran guru sebagai manajer melakukan pembelajaran
adalah proses mengarahkan anak didik untuk melakukan kegiatan belajar dalam
rangka perubahan tinkah laku (kognitif, afekif, dan psikomotor) menuju kedewasaan.
Sebagai manajer guru berperan penting
dalam melakukan pembelajaran, manajer dalam hal ini dapat diartikan sebagai
seorang yang melakukan pengelolaan pembelajaran, dengan tujuan mengarahkan perubahan perilaku
anak didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, ke arah yang lebih baik.
Karenanya tujuan pengelolaan proses agar terciptanya proses belajar yang
kondusif sehingga mampu membawa perubahan perilaku peserta didik menuju ke arah
kedewasaan.
C. ASPEK-ASPEK YANG DIPERHATIKAN DALAM
PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dalam mengelola proses
belajar mengajar di dalam kelas maka guru perlu mempertimbangkan situasi dan
kondisi tertentu untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila
pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan memberi tindakan pengelolaan maka
pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan tindakan korektif instruksional
yang bersifat memperbaiki. Sebagai dasar serta penyiapan kondisi terjadinya
proses belajar yang efektif, ada beberapa aspek preventif yang bisa
diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas, seperti
yang dikemukakan Ahmad Rohani( 2004 : 127) antara lain sebagai berikut :
1.
Kondisi Dan Situasi Belajar Mengajar
Lingkungan fisik tempat belajar berpengaruh penting dalam menentukan
keberhasilan proses belajar. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat minimal akan mendukung intensitas proses belajar mengajar. Adapun
lingkungan fisik yang dimaksud terdiri dari ; ruangan tempat berlangsungya
proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi atau pengaturan
cahaya, dan pengaturan penyimpanan barang-barang.
2.
Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio-emosional
di dalam kelas mempunyai peran yang sangat besar sebagai penentu keberhasilan
pembelajaran, kegairahan atau semangat peserta didik merupakan efektivitas
tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun yang termasuk kondisi sosio-emosional
adalah sebagai berikut :
·
Tipe kepemimpinan
·
Sikap guru
·
Suara guru
·
Pembinaan rapport
3.
Kondisi Organisasional
Hubungan yang baik
adalah suatu hal yang sangat penting yang mempengaruhi pengelolaan kelas.
Dengan hubungan yang baik dengan peserta didik maka diharapkan peserta didik
senantiasa gembira, senang serta penuh kegairahan ataupun semangat dalam
kegiatan belajar yang dilakukannya.
D. FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENGELOLAAN BELAJAR
MENGAJAR
Adapun faktor penentu berhasil tidaknya
pengelolaan proses belajar mengajar
menurut Ahmad Rohani (2004:15) antara lain sebagai berikut :
1.
Faktor Guru
Guru bisa menjadi salah satu faktor
penghambat dalam melaksanakan penciptaan suasana yang menguntungkan dalam
proses belajar mengajar. Faktor peghambat yang datang dari guru adalah sebagai
berikut :
·
Tipe kepemimpinan, guru yang otoriter dan kurang
demokratis dalam mengelola proses belajar mengajar akan menumbuhkan sikap pasif
atau agresif peserta didik. Kedua sikap peserta didik tersebut akan menjadi
sumber dalam pengelolaan proses belajar mengajar.
·
Format belajar mengajar yan monoton, hal
ini akan menimbulkan rasa bosan, frustasi, kecewa dari peserta didik yang
merupakan sumber pelanggaran disiplin.
·
Kepribadian guru, guru yang berhasil
dituntut bersikap hangat, adil, objektif, dan fleksibel sehingga terbina
suasana emosional yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.sikap yang
bertentangan dengan kepribadian tersebut akan memunculkan permasalahan dalam
proses pengelolaan kelas.
·
Pengetahuan guru, terbatasnya pengetahuan
guru tentang masalah pengelolaan dan pendekatan pengelolaan, baik yang sifatnya
teoritis, mapun pengalaman praktis.
·
Pemahaman guru tentang peserta didik,
terbatasnya pemahaman guru dalam memahami peserta dapat menjadi penyebab
sulitnya melakukan pengelolaan kelas.
2.
Faktor Peserta Didik
Kurangnya kesadaran peserta didik dalam
memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota suatu kelas atau suatu sekolah
merupakan faktor utama penyebab masalah pengelolaan kelas. Seperti kedisiplinan
dan sebagainya.
3.
Faktor Keluarga
Kebiasaan kurang baik di lingkungan
keluarga, seperti penanaman kedisiplinan yang kurang, terlampau terkekang, atau
pun terlampau bebas serta didik akan menjadi latar belakang peserta didik
melanggar kedisiplinan maupun tata
tertib sekolah.
4.
Faktor Fasilitas
Kekurangan fasilitas dapat menjadi
penghambat pengelolaan proses belajar mengajar, masalah fasilitas ini meliputi
jumlah peserta didik, besar ruangan kelas, dan ketersediaan alat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pengelolaan proses belajar mengajar erat
kaitannya dengan manajemen pembelajaran, sedangkan manajemen pembelajaran
diartikan sebagai proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling
berinteraksi (sumberdaya pengajaran) untuk mecapai tujuan program pembelajaran
(Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:79).
Sebagai manajer guru berperan penting
dalam melakukan pembelajaran, manajer dalam hal ini dapat diartikan sebagai
seorang yang melakukan pengelolaan pembelajaran, dengan tujuan mengarahkan perubahan perilaku
anak didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, ke arah yang lebih baik.
Karenanya tujuan pengelolaan proses agar terciptanya proses belajar yang
kondusif sehingga mampu membawa perubahan perilaku peserta didik menuju ke arah
kedewasaan.
Aspek-Aspek yang Diperhatikan dalam
Pengelolaan Proses Belajar Mengajar, kondisi dan situasi belajar mengajar, kondisi sosio-emosional , kondisi organisasional.
Faktor-faktor penentu pengelolaan kelas, faktor guru, faktor peserta didik,
faktor keluarga, dan faktor fasilitas.
B.
SARAN
Pengelolaan dalam proses belajar
mengajar merupakan aspek terpenting, terutama dalam meningkatkan suasana yang
menguntungkan dalam prose belajar mengajar. Namun hal ini akan terkendala
apabila komponen-komponen yang terlibat didalamnya tidak dapat mendayagunakan
potensi dan kerjasama dalam menciptakan suasana yang kondusif tersebut.
Karenanya dalam pengelolaan proses belajar mengajar guru perlu terlebih dahulu
memperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung proses tersebut, melalui
kerjasama dengan berbagai komponen pembelajaran.