KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 22 Juni 2013

MENGELOLA PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diadakan proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja mendidik, mengajar dan melatih tapi juga bagaimana guru dapat mebaca situasi kelas dan kondisi siswanya dalam menerima pelajaran.
Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan mampu mengelola kelas. Adapun tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifaatnya instruksional maupun tujuan peniring akan dapat dicapai secara optimal apabila dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi yang menguntungka bagi peserta didik. Dalam setiap proses pembelakjaran kondisi inni harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan. Dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik didalam kelas.
Usaha guru dala menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan(ahmad rohani.2004:122).
Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran.






B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar beakang di atas adalah :
A.    Pengertian pengelolaan proses belajar mengajar
B.     Tujuan pengelolaan proses belajar mengajar
C.     Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar mengajar
D.    Faktor-faktor penentu keberhasilan pengelolaan kelas

C.   Tujuan Penulisan
            Secara umum tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan proses belajar mengajar  sangat erat kaitannya dengan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun secara khusus makalah ini berusaha mengupas topik-topik yang berkaitan dengan pengeloaan proses belajar-mengajar meliputi pengertian proses belajar mengajar, tujuannya, aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar-mengajar dan mengetahui faktor-fakror penentu keberhasilan pengelolaan proses belajar-mengajar.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pengelolaan proses belajar mengajar erat kaitannya dengan manajemen pembelajaran, sedangkan manajemen pembelajaran diartikan sebagai proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumberdaya pengajaran) untuk mecapai tujuan program pembelajaran (Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:79).
Pengelolaan proses belajar mengajar menurut Ahmad Rohani (2004:123) merupakan semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pembelajaran (menentukan entry behavior peserta didik, menyusun rencana pembelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai, dan sebagainya). Sedangkan pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas,pemberian ganjaran bagi ketetapatan waktu, penyelesaian tugas oleh penetapan norma kelompok yang produktif, dan sebagainya).
Dari dua pengertian diatas maka dapat disimpulkan pengelolaan proses belajar mengajar merupakan aktifitas ataupun upaya untuk memberdayagunakan  komponen-komponen pembelajaran sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang berlangsung didalam kelas.
Selanjutnya untuk memberdayagunakan komponen-komponen pembelajaran tersebut dalam rangka pengelolaan proses pembelajaran secara efektif  maka perlu diupayakan beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk memilih sumberdaya dalam program pembelajaran  seperti yang diterangkan (Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:80) :
1.      Pilihlah atas dasar apa yang diperoleh (hal-hal yang disediakan oleh bidang pengajaran dan apa yang mudah didapatkan atau digunakan)
2.      pilihlah atas dasar apa yang akrab dan dipahami betul oleh pengajar dan sangat menyenangkan ( yang disukai dan sering digunakan dalam kesatuan pembelajaran).
3.      Pilihlah atas dasar tujuan pengajaran dimana ada panduan yang dapat diikuti dan menggunakan sumber daya belajar.

B.     TUJUAN PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pada hakikatnya proses belajar mengajar menekankan pencapaian tujuan baik berdimensi kognitif, afektif, maupun psikomotor, sehingga pencapaian hasil belajar menjadi terpadu terpadu dari totalitas kepribadian peserta didik (Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:100).
Selanjutnya Syafaruddin dan Irwan Nasution(2005:76) menyebutkan peran guru sebagai manajer melakukan pembelajaran adalah proses mengarahkan anak didik untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka perubahan tinkah laku (kognitif, afekif, dan psikomotor) menuju kedewasaan.
Sebagai manajer guru berperan penting dalam melakukan pembelajaran, manajer dalam hal ini dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan pengelolaan pembelajaran,  dengan tujuan mengarahkan perubahan perilaku anak didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, ke arah yang lebih baik. Karenanya tujuan pengelolaan proses agar terciptanya proses belajar yang kondusif sehingga mampu membawa perubahan perilaku peserta didik menuju ke arah kedewasaan.
C.    ASPEK-ASPEK YANG DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kelas maka guru perlu mempertimbangkan situasi dan kondisi tertentu untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Apabila pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan memberi tindakan pengelolaan maka pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan tindakan korektif instruksional yang bersifat memperbaiki. Sebagai dasar serta penyiapan kondisi terjadinya proses belajar yang efektif, ada beberapa aspek preventif yang bisa diperhatikan dalam pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas, seperti yang dikemukakan Ahmad Rohani( 2004 : 127) antara lain sebagai berikut :
1.      Kondisi Dan Situasi Belajar Mengajar
       Lingkungan fisik tempat belajar berpengaruh penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal akan mendukung intensitas proses belajar mengajar. Adapun lingkungan fisik yang dimaksud terdiri dari ; ruangan tempat berlangsungya proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi atau pengaturan cahaya, dan pengaturan penyimpanan barang-barang.
2.      Kondisi Sosio-Emosional 
Kondisi sosio-emosional di dalam kelas mempunyai peran yang sangat besar sebagai penentu keberhasilan pembelajaran, kegairahan atau semangat peserta didik merupakan efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun yang termasuk kondisi sosio-emosional adalah sebagai berikut :
·         Tipe kepemimpinan
·         Sikap guru
·         Suara guru
·         Pembinaan rapport
3.      Kondisi Organisasional
Hubungan yang baik adalah suatu hal yang sangat penting yang mempengaruhi pengelolaan kelas. Dengan hubungan yang baik dengan peserta didik maka diharapkan peserta didik senantiasa gembira, senang serta penuh kegairahan ataupun semangat dalam kegiatan belajar yang dilakukannya.
D.    FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENGELOLAAN BELAJAR MENGAJAR
Adapun faktor penentu berhasil tidaknya pengelolaan proses belajar mengajar  menurut Ahmad Rohani (2004:15) antara lain sebagai berikut :
1.      Faktor Guru
Guru bisa menjadi salah satu faktor penghambat dalam melaksanakan penciptaan suasana yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. Faktor peghambat yang datang dari guru adalah sebagai berikut :
·         Tipe kepemimpinan, guru yang otoriter dan kurang demokratis dalam mengelola proses belajar mengajar akan menumbuhkan sikap pasif atau agresif peserta didik. Kedua sikap peserta didik tersebut akan menjadi sumber dalam pengelolaan proses belajar mengajar.
·         Format belajar mengajar yan monoton, hal ini akan menimbulkan rasa bosan, frustasi, kecewa dari peserta didik yang merupakan sumber pelanggaran disiplin.
·         Kepribadian guru, guru yang berhasil dituntut bersikap hangat, adil, objektif, dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.sikap yang bertentangan dengan kepribadian tersebut akan memunculkan permasalahan dalam proses pengelolaan kelas.
·         Pengetahuan guru, terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah pengelolaan dan pendekatan pengelolaan, baik yang sifatnya teoritis, mapun pengalaman praktis.
·         Pemahaman guru tentang peserta didik, terbatasnya pemahaman guru dalam memahami peserta dapat menjadi penyebab sulitnya melakukan pengelolaan kelas.
2.      Faktor Peserta Didik
Kurangnya kesadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota suatu kelas atau suatu sekolah merupakan faktor utama penyebab masalah pengelolaan kelas. Seperti kedisiplinan dan sebagainya.
3.      Faktor Keluarga
Kebiasaan kurang baik di lingkungan keluarga, seperti penanaman kedisiplinan yang kurang, terlampau terkekang, atau pun terlampau bebas serta didik akan menjadi latar belakang peserta didik melanggar kedisiplinan maupun  tata tertib sekolah.
4.      Faktor Fasilitas
Kekurangan fasilitas dapat menjadi penghambat pengelolaan proses belajar mengajar, masalah fasilitas ini meliputi jumlah peserta didik, besar ruangan kelas, dan ketersediaan alat.
  

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pengelolaan proses belajar mengajar erat kaitannya dengan manajemen pembelajaran, sedangkan manajemen pembelajaran diartikan sebagai proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumberdaya pengajaran) untuk mecapai tujuan program pembelajaran (Syafaruddin dan Irwan Nasution.2005:79).
Sebagai manajer guru berperan penting dalam melakukan pembelajaran, manajer dalam hal ini dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan pengelolaan pembelajaran,  dengan tujuan mengarahkan perubahan perilaku anak didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotor, ke arah yang lebih baik. Karenanya tujuan pengelolaan proses agar terciptanya proses belajar yang kondusif sehingga mampu membawa perubahan perilaku peserta didik menuju ke arah kedewasaan.
Aspek-Aspek yang Diperhatikan dalam Pengelolaan Proses Belajar Mengajar, kondisi dan situasi belajar mengajar, kondisi sosio-emosional , kondisi organisasional. Faktor-faktor penentu pengelolaan kelas, faktor guru, faktor peserta didik, faktor keluarga, dan faktor fasilitas.
B.     SARAN
Pengelolaan dalam proses belajar mengajar merupakan aspek terpenting, terutama dalam meningkatkan suasana yang menguntungkan dalam prose belajar mengajar. Namun hal ini akan terkendala apabila komponen-komponen yang terlibat didalamnya tidak dapat mendayagunakan potensi dan kerjasama dalam menciptakan suasana yang kondusif tersebut. Karenanya dalam pengelolaan proses belajar mengajar guru perlu terlebih dahulu memperhatikan aspek-aspek yang dapat mendukung proses tersebut, melalui kerjasama dengan berbagai komponen pembelajaran.