Pengertian
Ilmu Geografi Menurut Para Ahli
a. Menurut
Ferdinan Von Richthofen
Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, serta
menerangkan hubungan sebab akibat ataupun terdapatnya gejala dan sifat-sifat
itu secara bersamaan.
b. Sidney
E. Ekblaw dan D.J.D. Mulkurne
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bumi dan kehidupannya yang memengaruhi cara kita hidup, makanan yang
kita makan, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita bangun, dan aktivitas
rekreasi yang kita nikmati.
c. Menurut
Halim Khan
Geografi adalah lingkungan alam dan
sosial merupakan wilayah untuk melakukan kegiatan, mendeskripsikan, menganalisis,
dan menikmati tingkah laku manusia di bumi yang bermanfaat bagi kelangsungan
hidupnya.
d. R.
Bintarto
Geografi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis
gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai
penghidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan
waktu.
e. Menurut
hasil seminar dan lokakarya geografi di Semarang tahun 1988
Geografi adalah pengetahuan mengenai
persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfer)
serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan
kewilayahan.
Dari
pengertian-pengertian di atas, geografi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan di muka bumi serta interaksi
antara manusia dan lingkungannya dalam kaitannya dengan hubungan atau susunan
keruangan dan kewilayahan.
Prinsip-Prinsip
Geografi
a. Prinsip
Penyebaran
Prinsip penyebaran, yaitu suatu gejala
yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam,
tumbuhan, hewan, dan manusia.
Gejala dan fakta geografi, baik yang
berkenaan dengan alamnya, maupun mengenai manusianya, tersebar di permukaan
bumi. Penyebaran gejala dan fakta tadi, tidak merata dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran gejala dan
fakta tadi dalam ruang, kita telah dibimbing untuk mengungkapkan persoalan yang
berkenaan dengan gejala dan fakta tadi. Dengan melihat dan menggambarkan
berbagai gejala pada peta, kita akan dapat mengungkapkan hubungannya satu sama
lain. Yang selanjutnya juga akan dapat meramalkannya lebih lanjut.
b. Prinsip
Interelasi
Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan
saling terkait dalam ruang, antara gejala yang satu dengan yang lain. Dasar
kedua yang digunakan untuk menelaah dan mengkaji gejala dan fakta geografi,
yaitu prinsip interelasi. Prinsip interelasi ini secara lengkap adalah
interelasi dalam ruang.
Setelah
kita melihat gejala dan fakta geografi itu penyebarannya dalam ruang atau di
wilayah-wilayah tertentu, kita akan mengungkapkan pula hubungan antara faktor
fisis dengan faktor fisis, antara faktor manusia dengan faktor manusia, dan
antara faktor fisis dengan faktor manusia. Dari antar hubungannya itu, kita
akan dapat mengungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi tempat atau
wilayah tertentu.
c. Prinsip
Deskripsi
Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan
lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Deskripsi, selain
disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan diagram,
grafik, tabel, gambar, dan peta.
Pada
interelasi gejala satu dengan gejala yang lain atau antara faktor yang satu
dengan faktor yang lain, selanjutnya dapat dijelaskan sebab-akibat dari
interelasi tadi. Penjelasan atau deskripsi, merupakan suatu prinsip pada
geografi dan studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala
dan masalah yang kita pelajari.
d. Prinsip
Korologi
Prinsip korologi, yaitu gejala, fakta
ataupun masalah geografi di suatu tempat yang ditinjau pesebarannya,
interelasinya, interaksinya, dan integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang
itu akan memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut. Prinsip
korologi, merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan
prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern.
Pada prinsip korologi ini, gejala,
fakta, dan masalah geografi ditinjau penyebarannya, interelasinya, dan
interaksinya dalam ruang. Baik penyebaran maupun interelasinya dan interaksinya
dalam hubungan terdapatnya pada ruang tertentu. Faktor, sebab, dan akibat
terjadinya suatu gejala dan masalah, selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan
dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik kepada
kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk karena ruang itu juga
merupakan kesatuan.
Dalam meninjau sesuatu gejala
berdasarkan prinsip korologi, misalnya pertanian, selalu diperhatikan
penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan komponen-komponen atau
faktor-faktor yang menunjang pertanian, dan interaksi pertanian itu dengan kehidupan
pada ruang yang bersangkutan.
Sumber : Geografi :
untuk SMA/ MA Kelas X / penyusun, Dibyo Soegimo, Ruswanto; editor, Ayang Susatya, Sugeng
Raharjo ; illustrator, Nashirudin.
Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
http://geografikelasx.blogspot.com/search/label/Geografi
Pendekatan
Geografi
a. Pendekatan
Keruangan
Pendekatan keruangan merupakan suatu
cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai
penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari
struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).
Dalam
konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan
proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk
ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu:
ü kenampakan
titik (point features)
ü kenampakan
garis (line features)
ü kenampakan
bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan
keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk
ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut.
1.
What? Struktur ruang apa itu?
2.
Where? Dimana struktur ruang tersebut
berada?
3.
When? Kapan struktur ruang tersebut
terbentuk seperti itu?
4.
Why? Mengapa struktur ruang terbentuk
seperti itu?
5.
How? Bagaimana proses terbentukknya
struktur seperti itu?
6.
Who suffers what dan who benefits what?
Bagaimana struktur Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk
kepentingan manusia.
b. Pendekatan
kelingkungan
Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan
pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan
ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan
lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal
dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah
teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan
manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan
suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia
berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem
ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba
menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu
wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan
memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan
lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera
tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan,
kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan
lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:(1) fenomena yang
didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia
yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran
akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang
lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua
aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena
(phenomena environment). Lingkungan
perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran
lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan
geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial
ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang
penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek,
yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan
manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen
perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik
termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
c. Pendekatan
Kewilayahan
Dalam pendekatan kewilayahan, yang
dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi
antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait
dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini
merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan
antara keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar