2. MODEL-MODEL DALAM
PEMBELAJARAN
A. Model Pembelajaran Kontekstual
CTL sebagai suatu pendekatan
pembelajaran memiliki 7 asas. Asas –asas ini yang melandasi pelaksanaan proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Ketujuh asas tersebut antara
lain: Konstruktivisme, Inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan,
refleksi, penilaian nyata.
1.
Kelebihan model
pembelajaran kontekstual :
ü Pembelajaran
menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk dapat menagkap
hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
ü Pembelajaran
lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena
metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa
dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.
2.
Kekurangan model
pembelajaran kontekstual :
ü
Guru lebih
intensif dalam membimbing karena dalam metode CTL. Guru tidak lagi berperan
sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi
siswa.
ü Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide
– ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan
strategi – strategi mereka sendiri untuk belajar.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Kagan (1994) pembelajaran
kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil,
masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan
berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu
subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang
diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan
suasana prestasi bersama-sama.
1.
Kelebihan model
pembelajaran kooperatif :
ü Saling
ketergantungan yang positif
ü Adanya
pengakuan dalam merespon perbedaan individu
ü Siswa
dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas
ü Suasana
kelas yang rileks dan menyenanakan
ü Terjalinnya
hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru
ü Memiliki
banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
1.
Kekurangan model
pembelajaran kooperatif :
ü Guru
harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih
banyak tenaga, pemikran dan waktu
ü Agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas,
alat dan biaya yang cukup memadai
ü Selama
kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan
yang sedang dibahas meluas.
ü Saat
diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang,
C. Model Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep
dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
1.
Kelebihan model
pembelajaran terpadu :
ü Materi
pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah
memahami sekaligus melakukannya.
ü Siswa
juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran
yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
ü Dengan
bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya
dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.
ü Pembelajaran
terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
ü Dengan
pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan belajar
siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
2.
Kekurangan model
pembelajaran terpadu :
ü Aspek
Guru: Guru harus berwawasan luas,
memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani
mengemas dan mengembangkan materi.
ü Aspek
peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relatif baik, baik dalam
kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
ü Aspek
sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan
atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas
internet.
ü Aspek
kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi
ü Aspek
penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan
ü Suasana
pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu
bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
D. Metode Pembelajaran Kuantum
Pembelajaran kuantum bermakna
interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua energi
adalah kehidupan dan dalam proses pembelajarannya mengandung keberagaman dan
interdeterminisme.
1.
Kelebihan pembelajaran kuantum :
ü Membiasakan
siswa untuk melatih aktivitas kreatifnya sehingga siswa dapat menciptakan suatu
produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
ü Emosi
sangat diperlukan untuk menciptakan motivasi belajar yang tinggi.
ü Suasana
yang diciptakan kondusif, kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan
saling menghargai
ü Setiap
pedapat siswa sangat dihargai
ü Proses
belajarnya berjalan sangat komunikatif
2.
Kekurangan
pembelajaran kuantum :
ü Penggunaan
waktu dalam pembelajaran membutuhkan banyak.
ü Tidak
semua guru dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif,
partisipatif, dan saling menghargai
ü Berlebihan
memberi reward pada siswa
E. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
merupakan metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Metode ini juga
berfokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peserta
didik tidak lagi diberikan materi belajar secara satu arah seperti pada metode
pembelajaran konvensional. Dengan metode ini, diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri. PBL juga memberi kesempatan
peserta didik untuk mempelajari teori melalui praktek. Peserta didik bukan
hanya perlu mencari konklusi tetapi juga perlu menganalisis data.
1. Kelebihannya
yaitu :
ü
Membuat siswa
lebih aktif
ü Dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari
ü Menimbulkan ide-ide baru
ü Dapat
meningkatkan keakraban dan kerjasama
ü Pembelajaran
ini membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan.
2.
Kekurangannya
yaitu :
ü Model
pembelajaran problem based learning biasa dilakukan secara berkelompok membuat
siswa yang malas semakin malas
ü Siswa
merasa guru tidak pernah menjelaskan karena model pembelajaran ini menuntut
siswa yang lebih aktif
ü Membutuhkan
banyak waktu dan pendanaan
ü Sangat
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru untuk menentukan suatu masalah yang
tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir anak
ü Pembelajaran
berdasarkan masalah memerlukan berbagai sumber untuk memecahkan masalah,
merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
F. Model Cooperative Script
Skrip
kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
1.
Kelebihan model
cooperative script :
ü Melatih
pendengaran, ketelitian / kecermatan.
ü Setiap
siswa mendapat peran.
ü Melatih
mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
2.
Kekurangan model
cooperative script :
ü Hanya
digunakan untuk mata pelajaran tertentu
ü Hanya
dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya
sebatas pada dua orang tersebut).
G. Model Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode
belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan
logis.
1.
Kelebihan model
picture and picture :
ü Guru
lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
ü Melatih
berpikir logis dan sistematis.
2.
Kekurangan model
picture and picture :
ü Memakan
banyak waktu.
ü Banyak
siswa yang pasif.
H. Model Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu
metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok
kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
1. Kelebihan
numbered heads together :
ü Setiap
siswa menjadi siap semua.
ü Dapat
melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
ü Siswa
yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
2.
Kekurangan
numbered heads together :
ü Kemungkinan
nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
ü Tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
I. Model Examples Non Examples
Examples Non Examples adalah metode
belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar
yang relevan dengan KD.
1.
Kelebihan model
example non example :
ü Siswa
lebih kritis dalam menganalisa gambar.
ü Siswa
mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
ü Siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
2.
Kekurangan model
example non example :
ü Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
ü Memakan
waktu yang lama.
J. Model Mind Mapping
Mind mapping atau peta pikiran adalah
suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi,
kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah,
membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat
catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara.
1.
Kelebihan model
mind mapping :
ü Melihat
gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail
ü Mengingat
informasi yang kompleks lebih mudah. Informasi tersebut telah dikelompokkan sesuai
dengan cara seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama
atau berbeda.
ü Mengatasi
informasi yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa.
Secara mental hal ini juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut
dalam memahami sebuah persoalan.
ü Mind
map mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat,
berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu
menyelesaikan persoalan.
ü Mind
maping dapat merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis
lengkung, warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya
seni yang indah. Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya.
ü Mind
maping membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat.
2.
Kekurangan model
mind mapping :
ü Hanya
siswa yang aktif yang terlibat
ü Tidak
sepenuhnya murid yang belajar
ü Jumlah
detail informasi tidak dapat dimasukkan
K. Model Pembelajaran Giving Questions and Getting
Answer ( GQGA)
Pembelajaran Giving Questions and
Getting Answer (GQGA) merupakan implementasi dari strategi pembelajaran
kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran.
Artinya, siswa mampu merekonstruksi pengetahuannya sendri sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator saja.
Model
Giving Questions and Getting Answer ditemukan oleh Spancer Kagan, orang
berkebangsaan Swiss pada tahun 1963. Model ini dikembangkan untuk melatih siswa
memiliki kemampuan dan ketrampi lan bertanya dan menj awab pertanyaan, karena
pada dasarnya model tersebut merupakan modifikasi dari metode tanya jawab dan
metode seramah yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan potongan-potongan
kertas sebagai medianya.
- Kelebihannya yaitu
:
ü Penerapan
metode Active Learning model Giving Questions and Getting Answers (GQGA) adalah
suasana lebih menjadi aktif, anak mendapat kesempatan baik secara individu
maupun kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum di mengerti, guru dapat
mengetahui penguasaan anak terhadap materi yang disampaikan, mendorong anak
untuk berani mengajukan pendapatnya.
- Kelemahannya yaitu
:
ü Penerapan
metode Active Learning model Giving Questions and Getting Answers (GQGA) adalah
pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan, proses tanya jawab yang
berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang sedang
dipelajari, guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak
mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang
telah diberikan.
L. Model Pembelajaran
Tipe Terhubung (Connected)
Connected Model adalah model
pengembangan kurikulum yang menggabungkan secara jelas satu topik dengan topik
berikutnya, satu konsep dengan konsep lainnya, satu kemampuan dengan kemampuan
lainnya, kegiatan 1 hari dengan hari lainnya, dalam satu mata pelajaran. Contoh
pengajaran menggunakan pembelajaran terpadu tipe terhubung (connected) : Guru
menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual
beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
1.
Kelebihan model
pembelajaran tipe terhubung :
ü Guru
akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang
digabungkan.
ü Kegiatan
anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator
ü Siswa
memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer
pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan
terus-menerus
ü Siswa
dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan
dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan,
memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
2.
Kekurangan model
pembelajaran tipe terhubung :
ü Model
ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan
bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain.
ü Model
ini kurang mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan secara
mandiri.
ü Bagi
guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang
terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena
terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi
terabaikan.
M. The Webbed Model (Model Jaring Laba-Laba)
Webbed model merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Padmono dalam
bukunya Pembelajaran Terpadu menyatakan Webbed menyajikan pendekatan tematik
untuk mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring
laba-labakan untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan
tema untuk menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik
pendekatan tema ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema
misalnya “transportasi”, “penyelidikan”, dan lain-lain.
1.
Kelebihan model
jaring laba-laba :
ü Siswa
adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari
ilmu-ilmu yang berbeda
ü Faktor
motivasi berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat
siswa
ü Siswa
dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda
dapat saling berhubungan.
2.
Kekurangan model
jaring laba-laba :
ü Kecenderungan
untuk mengambil tema sangat dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa
ü Seringkali
guru terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.
ü Memerlukan
keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
N. Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada orang lain dalam kelompoknya. (Lie, 2008 :
70). Dalam teknik ini, siswa dapat bekerja sama dengan siswa lainnya dan
mempunyai tanggung jawab lebih dan mempunyai banyak kesempatan pula untuk
mengolah informasi yang di dapat dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi
dan bersosialisasi.
1.
Kelebihan pembelajaran
tipe Jigsaw :
ü Kelompok
kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar matematika.
ü Ruang
lingkup dipenuhi ide-ide yang bermanfaat dan menarik untuk di diskusikan.
ü Meningkatkan
rasa tanggung jawab siswa terhadap pemahaman pembelajaran materi untuk dirinya
sendiri dan orang lain.
ü Meningkatkan
kerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang di tugaskan.
ü Meningkatkan
keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi untuk pengalaman belajar dan
pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
ü Meningkatkan
kreatifitas siswa dalam berfikir kritis dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan suatu masalah yang di hadapi.
ü Melatih
keberanian dan tanggung jawab siswa untuk mengajarkan materi yang telah ia dapat
kepada anggota kelompok lain.
2.
Kelemahan pembelajaran
tipe Jigsaw :
ü Kondisi
kelas yang cenderung ramai karena perpindahan siswa dari kelompok satu ke
kelompok lain.
ü Dirasa
sulit meyakinkan untuk berdiskusi menyampaiakn materi pada teman jika tidak punya
rasa percaya diri.
ü Kurang
partisipasi beberapa siswa yang mungkin masih bergantung pada teman lain,
biasanya terjadi dalam kelompok asal.
ü Ada
siswa yang berkuasa karena merasa paling pintar di antara anggota kelompok.
ü Awal
penggunaan metode ini biasanya sulit di kendalikan, biasanya butuh waktu yang
cukup dan persiapan yang matang agar berjalan dengan baik.
ü Aplikasi
metode ini pada kelas yang besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit. Tapi
bisa diatasi dengan model team teaching.
O. Model Pembelajaran Time Token Arends 1998
Model pembelajaran Time
Token Arends 1998 merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar
masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan
konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain.
Model
ini memiliki struktur pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk mengajarkan
keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau
siswa diam sama sekali.
1.
Kelebihan model
pembelajaran time token :
ü Semua
siswa aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan berpartisipasi dalam diskusi.
ü Dapat
menumbuhkan dan melatih keberanian siswa dalam berpendapat bagi siswa yang
pemalu dan sukar berbicara.
ü Semua
siswa mendapatkan waktu bicara yang sama sehingga tidak akan terjadi pendominasian
pembicaraan dalam berlangsungnya diskusi.
2.
Kelemahan model
pembelajaran time token :
ü Siswa
yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya karena waktu
yang diberikan terbatas.
ü Hanya
dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
ü Tidak
bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
P. Model Pembelajaran
Tebak Kata
Tebak kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan
kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan sehingga anak dapat menerima
pesan pembelajaran melalui kartu.
1.
Kelebihan model
pembelajaran tebak kata :
ü Pemebelajaran
yang dilakukan lebih menarik karena menggunakan media kartu, sehingga siswa
tidak jenuh atau bosan.
ü Dapat
meningkatkan daya berpikir siswa, karena siswa dituntut untuk menjawab suatu
kata yang membutuhkan pikiran kritis peserta didik.
ü Pembelajaran
akan lebih berkesan
ü Melatih
siswa untuk menemukan jawaban dengan menggunakan berbagai alternatif jawaban.
ü Melibatkan
seluruh anggota tubuuh dalam proses pembelajaran, seperti berdiri, duduk, dan
mencari pasangan.
2.
Kekurangan model
pembelajaran tebak kata :
ü Tidak
mudah bagi guru untuk membuat kartu-kartu yang menarik untuk diamati oleh anak
didik.
ü Tidak
mudah bagi guru untuk menyusun rangkaian kata perkata di dalam kartu sehingga
membutuhkan satu kartu sebagai jawaban hasil tebakan anak didik.
ü Sering
kali siswa beranggapan bahwa model ini bukan untuk belajar, tetapi hanya
sebagai permainan sehingga anak didik merasa ini hanya permainan belaka.
Padahal model ini dilakukan dalam rangka
mengikutsertakan komponen tubuh siswa dalam proses pembelajaran, seperti
berdiri, duduk dan mencari pasangan.
Q. Model Pembelajaran Snowball Throwing
Snowball
secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar.
Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Dalam
pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi
pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudiandilempar kepada temannya sendiri
untuk dijawab.
Snowball
Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (activelearning) yang
dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya
sebagaipemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya
penertiban terhadap jalannyapembelajaran.
1.
Kelebihan metode
Snowball Throwing :
ü Suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar
bola kertas kepada siswa lain.
ü Siswa
mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena
diberikesempatan utk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
ü Membuat
siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat
temannya seperti apa.
ü Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran
ü Pendidik
tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek
ü Pembelajaran
menjadi lebih efektif
ü Ketiga
aspek yaitu aspek koknitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai
2.
Kelemahan/kekurangan
metode Snowball Throwing :
ü Sangat bergantung
pada kemampuan siswa dalam
memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat
dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah
dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
ü Ketua
kelompok yang tidak mampu
menjelaskan dengan baik
tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami
materi sehingga diperlukan waktu yang
tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
ü Tidak
ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat berkelompok
kurang termotivasi untuk bekerja sama.
tapi tdk menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis
individu dan penghargaan kelompo
ü Memerlukan
waktu yang panjang
ü Murid
yang nakal cenderung untuk berbuat onar
ü Kelas
sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.
0 komentar:
Posting Komentar