KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

Kamis, 23 Mei 2013

ARTI DAN MAKSUD METODE PENGAJARAN


BAB I

PENDHULUAN
A.Latar Belakang
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Berdasarkan pengamatan, guru di lapangan jarang memanfaatkan fungsi ini secara optimal.  Kondisi ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tugas yang diemban guru sebagai perancang pembelajaran adalah sangat rumit, karena berhadapan dengan dua variabel di luar kontrolnya, yaitu cakupan isi pembelajaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan tujuan yang akan dicapai, dan siswa yang membawa seperangkat sikap, kemampuan awal, dan karakteristik perseorangan lainnya ke dalam situasi pembelajaran.
Guru hanya berpeluang untuk memanipulasi strategi atau metode pembelajaran di bawah kendala karakteristik tujuan pembelajaran dan siswa.  Hal ini diakui oleh Reigeluth yang menyatakan bahwa pada hakikatnya hanya variabel metode pembelajaran yang berpeluang besar untuk dapat dimanipulasi oleh setiap guru dan perancang pembelajaran.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, pada umumnya guru menggunakan metode secara sembarangan.  Penggunaan metode secara sembarangan ini tidak berdasarkan pada analisis kesesuaian antara tipe isi pelajaran dengan tipe kinerja (performansi) yang menjadi sasaran belajar.  Padahal keefektifan suatu metode pembelajaran sangat ditentukan oleh kesesuaian antara tipe isi dengan tipe performansi.  Gagne dan Briggs  mengatakan bahwa suatu hasil belajar memerlukan kondisi belajar internal dan kondisi belajar eksternal yang berbeda.  Sejalan dengan ini, Degeng menyatakan, suatu metode pembelajaran seringkali hanya cocok untuk belajar tipe isi tertentu di bawah kondisi tertentu.  Hal ini berarti bahwa untuk belajar tipe isi yang lain di bawah kondisi yang lain, diperlukan metode pembelajaran yang berbeda.
Karena pentingnya metode pembelajaran, dan hal itu menentukan keberhasilan pembelajaran,  maka dari itu Kami ingin mengungkap dan menulis cara menganalisis dan memilih metode pembelajaran yang tepat dan akurat, yang kami ambil dari beberapa referensi yang ada dan dari pengetahuan kami.

B.Tujuan
v  Untuk mengetahui arti dan maksud metode mengajar
v  Untuk mengatahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode mengajar
v  Untuk mengatahui macam-macam metode mengajar.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Arti dan Maksud Metode Pengajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti ‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’ atau ‘jalan’. Dengan demikian metode adalah dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Ada juga yang mengartikan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyususn data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai tujuan. Jadi jelaslah bahwa metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.Tetapi khususnya dalam bidang pengajaran disekolah, ada beberapa factor lain yang ikut berperan dalam menentukan eektifnya metode mengajar, antara lai adalah factor guru itu sendiri, factor anak, dan factor situasi.(Suryo Subroto.1997)
Adapun kata ‘metodologi’ berasal dari kata ‘metoda’ dan ‘logi’. Logi berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dari perangkat disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu metodologi pendidikan(Pengajaran). Jadi yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran atau masalah metodologi pengajaran ini sangat penting bagi para guru ataupun calon guru.Metodologi pengajaran pada hakikatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan anak didik.Metodologi yang bersifat interaktif edukatif selalu bermaksud mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di sekolah.

B.     Hal-Hal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Pembelajaran
            Menurut  Syaiful Bahri Djamarah(2000:191).Ada beberapa faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar yaitu:
a.       Berpedoman pada tujuan
Tujuan adalah keinginan yang gendak dicapai dalam setiap kegiatan interaktif edukatif(interaksi pendidikan).Tujuan mampu memberikan garis yang jelas dan pasti kemana kegiatan interaktif edukatif akan dibawa.tujuan dapat memberikan pedoman yang jelas bagi guru dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalm pengajran, termasuk pemilihan metode mengajar.
Metode mengajar yang guru pilih tidak boleh dipertentangkan dengan tujuan yang telah dirumuskan, tetapi metode mengajar yang dipilih itu harus mendukung ke mana kegiatan interaktif edukatif berproses guna mencapai tujuannya.Ketidakjelasan perumusan tujuan akan menjadi kendala dalam pemilihan metode mengajar.Jadi, kejelasan dan kepastian dalam merumuskan tujuan memudahkan bagi guru dalam memilih metode mengajar.
b.      Perbedaan individual anak didik
Perbedaan individual anak didik perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar.Aspek-aspek perbedaan anak didik yang perlu dipegang adalah biologis, intelektual, dan psikologis.
c.       Kemampuan Guru
Kemampuan guru bermacam-macam, disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar.Seorang guru dengan latar belakang pendidikan keguruan akan lain kemampuannya bila dibandingkan dengan seseorang dengan latar belakang pendidikan bukan keguruan. Kemampuan guru yang berpengalaman tentu lebih berkualitas dibandingkan dengan guru yang kurang berpengalaman dalam pendidikan dan pengajaran.
Dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar kan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode mengajar yang baik dan benar.Jadi kemampuan guru patut dipertibangkan dalam pemilihan metode mengajar.
d.      Sifat Bahan Pelajaran
Setiap mata pelajaran mepunyai sifat masing-masing.Paling tidak sifat mata pelajaran ini adalah mudah, sedang, dan sukar.Ketiga sifat ini tidak bisa diabaikan  begitu saja dalam mempertimbangkan pemilihan metode mengajar.Untuk meode tertentu barangkali cocok untuk mata pelajaran tertentu, tetapi belum tent ups untuk mata pelajaran lain.Mengenal sifat mata pelajaran sebelum pemilihan metode merupakan hal yang penting.
e.       Situasi Kelas
Situasi kelas adalah sisi lain yang patut diperhatikan dan dipertimbangkan guru ketika akan melakukan pilihan terhadap metode mengajar.Guru yang berpengalaman tahu benar bahwa kelas dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu selalu berubah sesuai dengan  kondisi psikologis  anak didik.Dinamika kelas seperti ini patut diperhitungkan guru dari sudut manapun juga.
Ketika guru berusaha membagi anak didik ke dalam beberapa kelompok, guru akan menciptakan situasi kelas kepada situasi yang lain.Di sini tergabar metode mengajar mana yang harus dipilih sesuai dengan situasi kelas dan tujuan yang ingin dicapai.Jadi situasi kelas mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
f.       Kelengkapan Fasilitas
Penggunaan metode perlu dukungan fasilitas.Fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik metode mengajar yang akan dipergunakan.Ada metode mengajar tertentu yang tidak dapat dipakai, karena ketiadaan fasilitas di suatu sekolah.Sekolah-sekolah yang maju biasanya mempunyai fasilitas yang memadai sehingga sangat membantu guru dalam melaksanakan pengajaran dalam kelas. Sekolah-sekolah di daerah terpencil pada umunya kekurangan fasilitas belajar sehingga interaksi edukatif berjalan apa adanya secara sederhana.
g.      Kelemahan dan kelebihan Metode
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.Dua sisi ini perlu diperhatikan guru.Jumlah anak didik di kelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil tepat tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses pengajaran.metode yang tepat utnuk pengjaran tergantung dari kecermatan guru dalam memilihnya.penggabungan metodepun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan kelabihan dan kelemahan metode yang mana pun juga.pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi kelemahan metode tersebut.

C. Macam-macam metode mengajar:
1.Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui peneturan secara lisan atau penjelasan lansung  atas bahan pembelajaran kepada sekelompok siswa.      
Metode ceramah merupakan metode yang saat ini sering digunakan oleh setiap guru.Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu juga adanya adanya factor kebiasan baik dari guru maupun dari siswa.guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah, demikian juga siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran melalui ceramah sehingga ad guru yang ceramah berarti ada preoses belajar tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Kelebihan metode ceramah :
v  Guru lebih mudah mengatur kelas
v  Mudah mengorganisir tempat duduk kelas
v  Dapat diiuti oleh jumlah siswa yang besar
v  Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya          
v  Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
Kelemahan metode ceramah :
v  Mudah menjadi verbalisme apabila tidak disertai peragaaan
v  Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
v  Sangat sulit untuk mengetahui apakan siswa sudah mengerti tentang materi yang dijelaskan
v  Menyebabkan siswa menjadi pasif
v  Materi yang dikuasai siswa terbatas pada apa yang di kuasai guru.

Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation). Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.
Kelebihan:
v  Dapat meransang siswa utuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
v  Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permsalahan.
v  Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendpat atau gagasan secara verbal.disaping itu diskusi juga bisa mmelatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Kelemahan
v  Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
v  Kadang-kadang pembahasan diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
v  Memerlukan waktu yang cukup panjang yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.  
3.Metode Demonstrasi
Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
a.Kelebihan metode demostrasi:
v  Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
v  Memudahkan berbagai jenis penjelasan,sebab penggunaan bahasa dapat lebih terbatas.Hal ini dengan sendirinya dapat mengurangi verbalisme pada anak didik.
v  Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkrit, dengan menghadirkan objek sebenarnya.
b.Kelemahan Metode demostrasi:
v  Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
v  Tidak smua benda dapat didemonstrasikan
v  Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasain apa yang didemonstrasikan.

4.Karyawisata/Pengalaman Lapangan
Menurut Djamarah (2000:202), pada saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untum menambah dan memperluas wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan bidangnya). Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat diajak ke obyek pemukiman transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan sejarah, siswa dapat diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan ekonomi siswa dapat diajak mengunjungi pabrik, atau obyek kegiatan ekonomi.
5.Penugasan/Resitasi
Metode penugasan/resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Kelebihan :
v  Pengetahuan anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
v  Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
Kelemahan:
v  Sering kali anak didik melakukan penipun dimana anak didik hanya meniru hasil perkerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
v  Terkadang tugas itu dikerjain orang lain tanpa pengawasan
v  Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6.Eksperimen
Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:196) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan atau suatu proses dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Kelebihan:
v  Metode ini membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
v  Anak didik dapat mengembangkan sikap mengadakan studi eksplorasi(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi,suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan.
v  Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan terbaru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan:
v  Tidak cukup alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
v  Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
v  Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.


8.Metode Meragakan
Metode meragakan ialah metode yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga (benda) dalam mengajar.
9.Metode Sosio Drama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu, anak – anak sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup masalah perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
10.Metode Test
Metode Test ialah metode mengajar dengan jalan memberikan tes kepada anak – anak untuk mengetahui kemampuan anak dalam suatu kegiatan pelajaran. Biasanya dilakukan setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua anak dengan bahan yang sama.
11. Metode Drill
Metode mengajar dengan mempergunakan latihan-latihan secara intensif dan berulang- ulang adalah memberikan latihan tertulis kepada anak karena bahan pelajaran baru sedikit sedang waktu ujian semakin mendekat.
12.Metode Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan maksudnya antipati atau jiwa ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan kedalam sesuatu. Mata pelajaran pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut misalkan jiwa agama kita selipkan pada waktu mengajar umum.
13.Metode Gotong Royong
Metode gotang raoyong ialah metode yang dilakukan dengan bekerja sama antara beberapa orang anak untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah. Metode ini disebut juga metode kelimpok atau metode beregu dan metode kelompoknya disebut studi club, studi grup.

14. Metode Survey
Metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian suatu masalah dengan mengmpulkan data-data yang diperlukan dan langsung terjun kemasyarakat.
15.Metode Tanya jawab/Wawancara
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara antara kedua pihak yang langsung berhadapan muka.
16.Metode Problem Solving
Metode yang digunakan dengan cara langsung menghadapi masalah mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran- kesukarannya sehingga dapat dipecahkan.
17.Metode Proyek
Prinsipnya usaha dengan metode proble solving hanya lebih kompleks sebab dilakukan dengan metode survey, wawancara, metode kelompok. Satu kelompok dibagibagi dalam beberapa unit.
18.Metode Dikte
Metode yang dilakukan dengan jalan mendekte pelajaran (kuliah) untuk dicatat oleh murid, metode ini lazim dipaki perguruan tinggi.







BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
v  Metode mengajar merupakan cara penyajian yang digunakan oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik dan juga tercapai tujuan dari pelajaran.
v  Metodelogi pengajaran sangat penting bagi guru dan calon guru.
v  Metodelogi yang bersifat interaksi edukatif(pengajaran)  bermaksud mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di sekolah
v  Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode yaitu: Tujuan yang ingin dicapai, peserta didik, kemapuan guru, sifat bahan ajar, situasi kelas, kelangkapan fasilitas, dan kelebihan serta kelamahan metode.
v  Macam-macam metode mengajar yaitu: ceramah, diskusi, demonstrasi, Tanya jawab, penugasan, eksperimen, karya wisata, sosiodrama, dan lain-lain.
B.Saran
            Diharapkan guru atau calon guru menguasai metode-metode mengajar sehingga membantu dalam pengajaran disekolah.dan juga dalam memilih metode yang ingin diterapkan dalam proses mengajar diharapakan memperhartikan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih metode dengan tujuan metode yang digunakan sesuai dengan hal yang ingin dicapai yaitu terserapnya materi pelajaran dengan baik oleh peserta didik. 






DAFTAR PUSTAKA

Djmarah Bahri Syaiful.2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta:Rineka Cipta
Sanjaya Wina.2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Suryosubroto.1997.Proses Mengajar Belajar Di Sekolah.Jakarta:Rineka Cipta
http://www.wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar