KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

Kamis, 03 April 2014

Menyoal Jum'at 'Salon'



Bagi masyarakat muslim jum'at merupakan hari yang sangat istimewa dengan segala kelebihan dan fazilahnya. Jum'at tak ubahnya hari keramat untuk lebih meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, sebab pada hari tersebut dilipat gandakan bermacam ragam pahala.

Degradasi pemaknaan nilai hari Jum'at

Akhir-akhir ini kita banyak melihat dan menemukan penyimpangan esensi dari hari Jum'at itu sendiri, terutama dikalangan kaula muda-mudi. Bagi mereka jum'at adalah 'salon'. Tidak sedikit yang menjud/melakapkan bahwa sesiapa saja yang ke mesjid untuk menunaikan ibadahnya adalah 'ganteng'. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan statmen itu, sebagai mana kita pahami bersama bahwa air wudhu serta shalat mampu menambah/meningkatkan aura cerah pada wajah seseorang. Yang jadi masalah sekarang, bila seorang lelaki menunaikan ibadah shalat jum'at karena embel-embel ingin dikatakan ganteng, terlihat keren dimata pasangannya, dst. Ibadah kok karena ganteng/tampan? Bukankah hakikat ibadah mendekatkan diri pada Allah? Tanpa harus ada iming-iming cap ganteng? Bila alasanya seperti yang saya sebutkan diatas, jelas itu sangat keliru! Sebab memunculkan sifat ria didalam hati seseorang, yang berefek pada dosa. Nah, jika ibadah salah dan mendatangkan dosa, hilang sudah makna hakikat ibadah tersebut.

Beribadahlah sebab ketulusan, bukan sebab PM (Profil Message) BM (Blackbarry Messanger), tidak juga karena lakap tampan dan ganteng, bahkan lebih-lebih tidak untuk pamer dan mendapatkan pujian.
Bila ibadah yang kita laksanakan mengharapkan ridha-Nya serta dilandasi dengan ketulusan, insya Allah tampan dan ganteng akan hadir dan menyertai dengan sendirinya. Dan ingat! Jangan budayakan kalimat 'siapa yang pergi jum'at adalah ganteng', karena akan mendegradasikan esensi kelebihan hari Jum'at itu sendiri. Mari belajar, menelaah, jangan instan meniru apapun yang nge-tren. Sebab yang up to date belum tentu baik untuk dikonsumsi mentah-mentah. Cerdaslah, gunakan filter sebaik mungkin. Kalau bukan sesama saling mengingatkan, siapa lagi?

Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar