KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

Kamis, 03 April 2014

PUISI : ORASI RAKYAT



Di panggung nan agung tuan berpetuah
Menyatakan kebenaran dalam hegemoni politik
Visi dan misi bak teratai bersemedi di air yang tenang
Menjadi raja di kawasan kawalan

Tuan, kami rakyat biasa, bahasa sopan dari rakyat jelata
Kami tamsilan katak yang berkoar, berkata, bahkan menjerit
Kita berbeda tuan, tuan dan kawan tuan berorasi demi kursi jua kekuasaan
Kami, bernyanyi dalam lengkinggan pekik meratap nasib

Panggung kampanye itu musiman tuan
Panggung pembodohan politik sebab lakon sandiwara oleh hidung belang politisi
Disini, di atas tanah negeri kami berkalang melarat
Padanya kemiskinan, pengangguran, sawah dan ladang yang kering, padi yang murung bergeming malas menguning
Kami memanen duka, tertawa buta huruf, bahagia dalam ketidaktahuan

Tuan, kami tau janjimu palsu
Tapi kami pilih jua, sebab kami bodoh dan buta huruf
Karena drama politik kekinian yang mengedukasi kami begini

Apa daya tuan?
Kesejahteraan dan kemakmuran yang saban waktu tuan-tuan janjikan
Sampai kini masih misteri bagi kami
Lebih mengerikan sebab bergentayangan saban waktu pagi, siang dan malam
Tuan, kadang anak kami yang kecil nan munggil bertanya pada kami orang tua yang bodoh ini; apa itu kesejahteraan dan kemakmuran wahai ayah bunda?
Haruskah kami berbohong lantas menjawab bahwa itu adalah hantu?

Tuan, pemilu datang lagi
Apakah tuan-tuan membawa hantu yang sama?
Yang misterinya tak pernah terjawab apa mengapa?

Atau memang benar tuan

Kesejahteraan dan kemakmuran itu hantu!?


by: Ichsan Maulana

0 komentar:

Posting Komentar