BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannyasendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Perubahan itu bersifat secararelatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini
maka antara proses belajar dengan perubahansebagai bukti hasil yang diproses.
Belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penyusunan,kebiasaan, persepsi,
kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan
cita-cita (Hamalik, 2002:45).
Dengan demikian, seseorang
dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat
adanya latihan danpengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yangsaling
berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebut adalah guru, siswa,
tujuan,materi, metode, dan evaluasi. Dari komponen-komponen pembelajaran
tersebut, tujuan di jadikan fokus utama pengembangan, artinya komponen-komponen
yang lain dikembangkanmengacu pada komponen tujuan yang ingin dicapai.
Pada
hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi transksional yang
bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk
mencapai tujuan yang telah dicapai. Komunikasi transaksional adalah bentuk
komunikasi yang dapat di terima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang
terkait dalam proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran komponen-komponenya
saling keterkaitan yang mengacu pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
- RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini:
1. Apa itu defenisi belajar dan
pembelajaran ?
2. untuk mengetahui teori-teori belajar ?
3. apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar?
- TUJUAN
Adapun tujuan dalam
penulisan makalah ini :
1. Untuk mengetahui definisi belajar dan
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui teori-teori belajar.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dan syarat-syarat belajar.
D. MANFAAT
Manfaat
dalam penulisan makalah ini :
1. Guru
dapat menambah wawasan tentang proses belajar mengajar.
2. Siswa dapat mengetahui dalam hal belajar maupun hal lainnya.
3. Penulis
dapat menambah pemahaman tentang belajar dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
BELAJAR
Menurut Para
Ahli :
1) Hilgard
dan Bower,dalam buku Theories of learning(1975) mengemukakan.”Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yag disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
itu,dimana perubahan tingkah laku tidak dapat di jelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang(misalnya kelelahan,pengaruh obat dan sebagainya).
2) Morgan
dalam buku Introduction to psychology(1978) mengemukakan “belajar adalah setiap
perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman.”
3) James
O.Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Dari definisi-definisi yang dikemukakan
diatas ,terdapat beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang
belajar ,yaitu:
a. Belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku
b. Belajar
merupakan suatu perubahan melalui latihan atau pengalaman
c. Belajar
merupakan perubahan yang harus relatif manetap.
d. Belajar
merupakan perubahan yang menyangkut berbagai aspek kepribadian .
Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain..
Dapat disimpulkan
bahwa Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.dengan
belajar,manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga
tingkah lakunya berkembang.Semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak
lain adalah hasil dari belajar.Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut
apa yang telah kita pelajari.Belajar itu bukan sekedar pengalaman tetapi
belajar adalah suatu proses,dan bukan suatu hasil.Karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk
perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
B.
TEORI
BELAJAR
Secara umum
teori belajar dapat dikelompikkan dalam 4 teori:
1) Teori
Behavioristik (Tingkah Laku)
Pandangan tentang belajar menurut
teori tingkah laku,tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.Atau dengan kata lain,belajar
adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut.
·
Menurut Thorndike
MenurutThorndike(1911),salah
seorang pendiri aliran tingkah laku,belajar adalah proses interaksi antara
stimulus(yang mungkin berupa pikiran,perasan atau gerakan ) dan
respon.Perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat
diamati),atau yang non konkret(tidak dapat diamati).Teori thorndike disebut sebagai
teori koneksionis(connectionism).
·
Watson
Menurut Watson stimulus dan
respon tersebut harus berbentuk tingkah laku yang bisa diamati (observable).
Dengan kata lain Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin
terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu
diketahui.Penganut aliran tingkah laku lebih suka memilih untuk tidak
memikirkan hal-hal yang tidak bisa diukur, meskipun mereka tetap mengakui bahwa
semua hal itu penting.
·
Clark hull
Clark Hull (1943) mengemukakan
konsep pokok teorinya yang sangat dipengaruhi oleh teori evolusinya Charles
Darwin. Bagi Hull, tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan
hidup.
·
Skinner
Skinner (1968) yang datang
kemudian merupakan penganut paham neobehavioris yang mengalihkan dari
laboratorium ke praktik kelas. Menurut Skinner, deskripsi hubungan antara
stimulus dan respons untuk menjelaskan perubahan tingkah laku (dalam
hubungannya dengan lingkungan) menurut persi Watson tersebut adalah deskripsi
yang tidak lengkap.
2) Teori
kognitif
Teori belajar kognitif merupakan
suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil
belajar itu sendiri. Bagi penganut teori ini, belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon, tetapi belajar melibatkan proses berfikir
yang sangat konfleks.
Menurut teori
ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui proses
intraksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Dalam praktik, teori ini
antara lain terwujud dalam ‘tahap-tahap perkembangan’ yang diusulkan oleh :
·
Piaget
Menurut Jean Piaget (1975), bahwa
proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu asimilasi,
akomodasi,equilibrasi (penyeimbangan). Menurut Piaget, proses belajar harus
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa, dalam hal
ini Piaget membaginya dalam empat tahap, yaitu tahap sensori-motor (1,5 – 2
tahun), tahap pra-operasional (2-3 sampai 7-8 tahun), tahap operasional konkret
(7-8 sampai 12-14 tahun), dan tahap operasional formal (14 tahun atau lebih).
·
Bruner
` Bruner mengusulkan teorinya yang disebut
free discovery learning. Menurut teori ini, proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep melalui contoh-contoh yang mewakili aturan yang menjadi sumbernya.
Menurut
pandangan Bruner bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan teori
pembelajaran itu bersifat preskriptif [goal oriented (untuk mencapai tujuan).
3) Aliran
Teori Humanistik
Bagi penganut teori ini, proses
belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.Dari keempat teori
belajar, teori humanistik inilah yang paling abstrak, yang paling mendekati
dunia filsafat daripada dunia pendidikan.Teori ini bersifat ekletik karena
teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
·
Kolb
Kolb membagi tahapan belajar
menjadi empat tahap, yaitu:
a. Pengalaman
konkret.
b. Pengamatan
aktif dan reflektif.
c. Konseptualisasi.
d. Eksperimentasi
aktif.
MenurutKolb,
siklus belajar semacam itu terjadi secara berkesinambungan dan berlangsung di
luar kesadaran siswa.
4) Aliran
Sibernetik
Teori ini
adalah teori baru yang berkembang sejalan ilmu informasi.Menurut teori ini,
belajar adalah pengolahan informasi. Berikut penjelasan para ahli Sibernetik:
·
Landa
Landa merupakan salah seorang
ahli psikologi yang beraliran sibernetik.Menurut Landa, ada dua macam proses
berpikir. Pertama proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir linier,
konvergen, lurus menuju ke satu target tertentu. Jenis kedua adalah cara
berpikir heuristic, yakni cara berpikir divergen yang menuju ke beberapa target
sekaligus.
·
Pask and Scott
Pendekatan serialis adalah
pendekatan yang diusulkan Pask dan Scott yang juga sama dengan pendekatan
algoritmik.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil
tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar.Ada beberapa yang berasal dari dalam diri orang yang
belajar itu sendiri (internal) dan ada pula dari luar dirinya (eksternal).
Berikut
dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
a. Faktor
Internal (yang Berasal dari Dalam Diri)
·
Kesehatan
Kemampuan belajar seseorang
sangat dipengaruhi oleh kesehatan jasmani dan rohaninya.Bila seseorang sering
dalam keadaan tidak sehat, dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar
dan demikian pula sebaliknya.
Kemudian jika
kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran,
perasaan kecewa karena konflik dengan pacar, orang tua atau karena sebab
lainnya, ini dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu,
pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi setiap orang baik fisik maupun
mental, agar badan tetap kuat, pikiran selalu dalam keadaan segar dan bersemangat
dalam melaksanakan kegiatan belajar.
·
Inteligensi dan Bakat
Dua hal ini
adalah aspek kejiwaan (psikis) yang besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar.Seseorang yang memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah
belajar dan hasilnya pun cenderung baik.Sebaliknya orang yang inteligensinya
rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga
prestasi belajarnya rendah. Bakat, juga besar pengaruhnya dalam menentukan
keberhasilan belajar, misalnya belajar main piano, apabila dia memiliki bakat
musik, akan lebih mudah dan cepat pandai dibandingkan dengan orang yang tidak
memiliki bakat itu.
Selanjutnya,
bila seseorang mempunyai inteligensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang
dipelajari, maka proses belajarnya akan lancer dan sukses bila dibandingkan
dengan orang yang memiliki bakat saja tapi inteligensinya rendah. Demikian
pula, jika dibandingkan dengan orang yang inteligensinya tinggi tetapi bakatnya
tidak ada dalam bidang tersebut, orang berbakat lagi pintar (inteligensi
tinggi) biasanya orang yang sukse dalam karirnya.
·
Minat dan Motivasi
Sebagaimana
halnya dengan inteligensi dan bakat maka minat dan motivasi adalah 2 aspek
psikis yang juga besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar.Minat
dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga dating dari hati
sanubari.Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar, artinya
untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya
minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat
untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup
senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi
yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah.
Motivasi
berbeda dengan minat.Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar,
motivasi yang berasal dari dalam diri (intrinsik) yaitu dorongan yang datang
dari hati, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Dapat juga karena
dorongan bakat apabila ada kesesuaian dengan bidang yang dipelajari.Motivasi
yang berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar diri
(lingkungan) misalnya dari orangtua, guru, teman-teman, dan anggota masyarakat.
Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan
belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat dan sebaliknya.
Kuat lemahnya
motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya.Karena itu
motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri.
·
Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan
faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang
kurang memuaskan.
Ada orang yang
sangat rajin belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup.Cara belajar
seperti ini tidak baik.Belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan
kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
Selain itu,
teknik-tenik belajar perlu diperhatikan bagaimana caranya membaca, mencatat,
menggarisbawahi, membuat ringkasan, atau kesimpulan, apa yang harus dicatat dan
sebagainya. Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga diperhatikan waktu
belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pengajaran dan penyesuaian bahan
pelajaran.
b. Faktor
Eksternal (yang Berasal dari Luar Diri)
·
Keluarga
Faktor orangtua
sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi
rendahnya pendidikan orangtua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang
perhatian dan bimbingan orangtua, rukun atau tidaknya kedua orangtua, akrab
atau tidaknya hubungan orangtua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi
dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak, di
samping itu, faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
·
Sekolah
Keadaan sekolah
tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar.Kualitas guru,
metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan
fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas,
pelaksanaan tata tertib sekolah dan sebagainya.Semua ini terut mempengaruhi
keberhasilan belajar anak.
·
Masyarakat
Keadaan
masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Jika di sekitar tempat tinggal
keadaan mayarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama
anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya, baik, hal ini akan
mendorong anak lebih giat belajar dan sebaliknya.
·
Lingkungan Sekitar
Keadaan
lingkungan tempat tinggal juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi
belajar.misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan mengganggu
belajar.keadaan lalu lintas yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang
disekitar, suara pabrik, iklim yang terlalu panas, semua ini akan mempengaruhi
kegairahan belajar. sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk ini
akan menunjang proses belajar.
D.
PERSYARATAN
DALAM BELAJAR
Syarat-syarat dalam belajar dapat ditinjau
dari 2 sisi yaitu:
1. Sisi
Internal
Internal
maksudnya adalah berasal dari dalam diri individu itu sendiri.Dimana harus
adanya kemauan/hasrat ,usaha,konsentrasi dalam berfikir,ingatan,semangat, serta
rasa ingin tahu yang besar dalam diri individu itu sendiri.
2. Sisi
Eksternal
Eksternal
maksudnya adalah berasal dari luar diri individu itu sendiri.Dimana adanya hal
yang menunjang dalam proses belajar yaitu harus ada sumber dan media
belajar(buku,labtop,alat tulis,meja, kursi,guru,surat kabar,radio,televise, dan
lain-lain).
E.
BELAJAR
DAN KAITANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
Belajar dan
pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia
pendidikan. Keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Belajar
merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan
(competencies), ketrampilan (skills), dan sikap ( attitudes).Sedangkan
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar.
Oleh karena
pembelajaran merupakan upaya untuk memfasilitasi dan meningkatkan proses
belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan hakikat, jenis, dan
hasil belajar. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses
belajar terjadi karena pembelajaran.
Proses belajar
tidak hanya terjadi di sekolah saja,tetapi juga bisa terjadi dalam interaksi
sosial dalam lingkungan masyarakat.Proses belajar dan pembelajaran bisa terjadi
dimana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu. Untuk
mencapai hasil belajar yang diinginkan dalam proses pembelajaran selain
memperhatikan pendidik, peserta didik, dan sumber belajar, juga harus
memperhatikan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik, dan juga
lingkungan belajar. Semuanya saling berkaitan satu sama lain
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Belajar
merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.dengan beljar,manusia
melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.Semua
aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar.Kita
pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita
pelajari.Belajar itu bukan sekedar pengalaman tetapi belajar adalah suatu
proses,dan bukan suatu hasil.Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan.
Belajar
merupakan proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan
(competencies), ketrampilan (skills), dan sikap ( attitudes).Sedangkan
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar. Oleh karena pembelajaran
merupakan upaya untuk memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan
pembelajaran berkaitan erat dengan hakikat, jenis, dan hasil belajar.
Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar
terjadi karena pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. 1997. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.
Djiwandono ,sri esti
wuryani. 2002 .Psiikologi Pendidikan.Jakarta
:
Gramedia
Mustaqim,dkk.2010.Psikologi
Pendidikan . Jakarta: Rineka cipta
Purwanto,M.ngalim.2010.Psikologi pendidikan.Bandung: Remaja
rosda
karya
Soemanto,Wasty.2006.Psikologi
Pendidikan(landasan kerja
pemimpin pendidikan).
Jakarta. Rineka Cipta.
Uno,hamzah B. 2008.Orientasi baru dalam Psikologi Pembelajaran.Jakarta:
Bumi aksara
0 komentar:
Posting Komentar