BAB
I
PENDHULUAN
A.Latar Belakang
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik
adalah orang dewasa dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat
mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta
mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru
adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas
sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus
menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Berdasarkan pengamatan, guru di lapangan jarang memanfaatkan fungsi
ini secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tugas
yang diemban guru sebagai perancang pembelajaran adalah sangat rumit, karena
berhadapan dengan dua variabel di luar kontrolnya, yaitu cakupan isi
pembelajaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan tujuan yang akan
dicapai, dan siswa yang membawa seperangkat sikap, kemampuan awal, dan
karakteristik perseorangan lainnya ke dalam situasi pembelajaran.
Guru hanya berpeluang untuk memanipulasi strategi atau metode
pembelajaran di bawah kendala karakteristik tujuan pembelajaran dan
siswa. Hal ini diakui oleh Reigeluth yang menyatakan bahwa pada
hakikatnya hanya variabel metode pembelajaran yang berpeluang besar untuk dapat
dimanipulasi oleh setiap guru dan perancang pembelajaran.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, pada umumnya guru
menggunakan metode secara sembarangan. Penggunaan metode secara
sembarangan ini tidak berdasarkan pada analisis kesesuaian antara tipe isi
pelajaran dengan tipe kinerja (performansi) yang menjadi sasaran belajar.
Padahal keefektifan suatu metode pembelajaran sangat ditentukan oleh kesesuaian
antara tipe isi dengan tipe performansi. Gagne dan Briggs
mengatakan bahwa suatu hasil belajar memerlukan kondisi belajar internal
dan kondisi belajar eksternal yang berbeda. Sejalan dengan ini, Degeng
menyatakan, suatu metode pembelajaran seringkali hanya cocok untuk belajar tipe
isi tertentu di bawah kondisi tertentu. Hal ini berarti bahwa untuk
belajar tipe isi yang lain di bawah kondisi yang lain, diperlukan metode
pembelajaran yang berbeda.
Karena pentingnya metode
pembelajaran, dan hal itu menentukan keberhasilan pembelajaran, maka dari
itu Kami ingin mengungkap dan menulis cara menganalisis dan memilih metode
pembelajaran yang tepat dan akurat, yang kami ambil dari beberapa referensi
yang ada dan dari pengetahuan kami.
B.Tujuan
v Untuk mengetahui arti dan maksud metode
mengajar
v Untuk mengatahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih metode mengajar
v Untuk mengatahui macam-macam metode
mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti dan Maksud Metode Pengajaran
Dari
segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti ‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’ atau ‘jalan’.
Dengan demikian metode adalah dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Ada juga yang mengartikan bahwa metode adalah
suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyususn data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin tersebut. Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai
tujuan. Jadi
jelaslah bahwa metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan.makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian
tujuan tersebut.Tetapi khususnya dalam bidang pengajaran disekolah, ada
beberapa factor lain yang ikut berperan dalam menentukan eektifnya metode
mengajar, antara lai adalah factor guru itu sendiri, factor anak, dan factor
situasi.(Suryo Subroto.1997)
Adapun kata ‘metodologi’ berasal dari kata ‘metoda’ dan ‘logi’. Logi berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan.Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian
dari perangkat disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu
pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu pendidikan
sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu metodologi
pendidikan(Pengajaran). Jadi yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu suatu
ilmu pengetahuan tentang motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Pengetahuan mengenai metode-metode
pengajaran atau masalah metodologi pengajaran ini sangat penting bagi para guru
ataupun calon guru.Metodologi pengajaran pada hakikatnya merupakan penerapan
prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan anak
didik.Metodologi yang bersifat interaktif edukatif selalu bermaksud
mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di sekolah.
B.
Hal-Hal Yang Harus
Dipertimbangkan Dalam Memilih Metode Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah(2000:191).Ada beberapa
faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar yaitu:
a. Berpedoman pada tujuan
Tujuan
adalah keinginan yang gendak dicapai dalam setiap kegiatan interaktif
edukatif(interaksi pendidikan).Tujuan mampu memberikan garis yang jelas dan
pasti kemana kegiatan interaktif edukatif akan dibawa.tujuan dapat memberikan
pedoman yang jelas bagi guru dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalm
pengajran, termasuk pemilihan metode mengajar.
Metode
mengajar yang guru pilih tidak boleh dipertentangkan dengan tujuan yang telah
dirumuskan, tetapi metode mengajar yang dipilih itu harus mendukung ke mana
kegiatan interaktif edukatif berproses guna mencapai tujuannya.Ketidakjelasan
perumusan tujuan akan menjadi kendala dalam pemilihan metode mengajar.Jadi,
kejelasan dan kepastian dalam merumuskan tujuan memudahkan bagi guru dalam
memilih metode mengajar.
b. Perbedaan individual anak didik
Perbedaan
individual anak didik perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode
mengajar.Aspek-aspek perbedaan anak didik yang perlu dipegang adalah biologis,
intelektual, dan psikologis.
c. Kemampuan Guru
Kemampuan
guru bermacam-macam, disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman
mengajar.Seorang guru dengan latar belakang pendidikan keguruan akan lain
kemampuannya bila dibandingkan dengan seseorang dengan latar belakang
pendidikan bukan keguruan. Kemampuan guru yang berpengalaman tentu lebih
berkualitas dibandingkan dengan guru yang kurang berpengalaman dalam pendidikan
dan pengajaran.
Dari
latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar kan mempengaruhi bagaimana
cara pemilihan metode mengajar yang baik dan benar.Jadi kemampuan guru patut
dipertibangkan dalam pemilihan metode mengajar.
d. Sifat Bahan Pelajaran
Setiap
mata pelajaran mepunyai sifat masing-masing.Paling tidak sifat mata pelajaran
ini adalah mudah, sedang, dan sukar.Ketiga sifat ini tidak bisa diabaikan begitu saja dalam mempertimbangkan pemilihan
metode mengajar.Untuk meode tertentu barangkali cocok untuk mata pelajaran
tertentu, tetapi belum tent ups untuk mata pelajaran lain.Mengenal sifat mata
pelajaran sebelum pemilihan metode merupakan hal yang penting.
e. Situasi Kelas
Situasi
kelas adalah sisi lain yang patut diperhatikan dan dipertimbangkan guru ketika
akan melakukan pilihan terhadap metode mengajar.Guru yang berpengalaman tahu
benar bahwa kelas dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu selalu berubah
sesuai dengan kondisi psikologis anak didik.Dinamika kelas seperti ini patut
diperhitungkan guru dari sudut manapun juga.
Ketika
guru berusaha membagi anak didik ke dalam beberapa kelompok, guru akan
menciptakan situasi kelas kepada situasi yang lain.Di sini tergabar metode
mengajar mana yang harus dipilih sesuai dengan situasi kelas dan tujuan yang
ingin dicapai.Jadi situasi kelas mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
f. Kelengkapan Fasilitas
Penggunaan
metode perlu dukungan fasilitas.Fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan
karakteristik metode mengajar yang akan dipergunakan.Ada metode mengajar
tertentu yang tidak dapat dipakai, karena ketiadaan fasilitas di suatu
sekolah.Sekolah-sekolah yang maju biasanya mempunyai fasilitas yang memadai
sehingga sangat membantu guru dalam melaksanakan pengajaran dalam kelas.
Sekolah-sekolah di daerah terpencil pada umunya kekurangan fasilitas belajar
sehingga interaksi edukatif berjalan apa adanya secara sederhana.
g. Kelemahan dan kelebihan Metode
Setiap
metode mempunyai kelebihan dan kekurangan.Dua sisi ini perlu diperhatikan
guru.Jumlah anak didik di kelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil tepat
tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses pengajaran.metode yang
tepat utnuk pengjaran tergantung dari kecermatan guru dalam
memilihnya.penggabungan metodepun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan
kelabihan dan kelemahan metode yang mana pun juga.pemilihan yang terbaik adalah
mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat
menutupi kelemahan metode tersebut.
C. Macam-macam
metode mengajar:
1.Metode
Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah cara menyajikan
pelajaran melalui peneturan secara lisan atau penjelasan lansung atas bahan pembelajaran kepada sekelompok
siswa.
Metode ceramah merupakan metode yang saat ini sering digunakan oleh setiap guru.Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu juga adanya adanya factor kebiasan baik dari guru maupun dari siswa.guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah, demikian juga siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran melalui ceramah sehingga ad guru yang ceramah berarti ada preoses belajar tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode ceramah merupakan metode yang saat ini sering digunakan oleh setiap guru.Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu juga adanya adanya factor kebiasan baik dari guru maupun dari siswa.guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah, demikian juga siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran melalui ceramah sehingga ad guru yang ceramah berarti ada preoses belajar tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Kelebihan metode
ceramah :
v Guru lebih mudah mengatur kelas
v Mudah mengorganisir tempat duduk kelas
v Dapat diiuti oleh jumlah siswa yang
besar
v Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
v Guru mudah menerangkan pelajaran dengan
baik
Kelemahan metode
ceramah :
v Mudah menjadi verbalisme apabila tidak
disertai peragaaan
v Bila selalu digunakan dan terlalu lama,
membosankan
v Sangat sulit untuk mengetahui apakan
siswa sudah mengerti tentang materi yang dijelaskan
v Menyebabkan siswa menjadi pasif
v Materi yang dikuasai siswa terbatas pada
apa yang di kuasai guru.
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode
diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar
yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif
pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik
atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang
dibicarakan dalam diskusi.
Metode
pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi
saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
(Gagne & Briggs. 1979: 251).Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil
penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak
dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.
Kelebihan:
v Dapat meransang siswa utuk lebih
kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
v Dapat melatih untuk membiasakan diri
bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permsalahan.
v Dapat melatih siswa untuk dapat
mengemukakan pendpat atau gagasan secara verbal.disaping itu diskusi juga bisa
mmelatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
Kelemahan
v Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi
dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
v Kadang-kadang pembahasan diskusi meluas,
sehingga kesimpulan menjadi kabur.
v Memerlukan waktu yang cukup panjang yang
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
3.Metode
Demonstrasi
Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu
benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
a.Kelebihan
metode demostrasi:
v Membantu anak didik memahami dengan
jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
v Memudahkan berbagai jenis penjelasan,sebab
penggunaan bahasa dapat lebih terbatas.Hal ini dengan sendirinya dapat
mengurangi verbalisme pada anak didik.
v Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkrit, dengan
menghadirkan objek sebenarnya.
b.Kelemahan
Metode demostrasi:
v Anak didik terkadang sukar melihat
dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
v Tidak smua benda dapat didemonstrasikan
v Sukar dimengerti bila didemonstrasikan
oleh guru yang kurang menguasain apa yang didemonstrasikan.
4.Karyawisata/Pengalaman
Lapangan
Menurut Djamarah (2000:202), pada saat belajar
mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu
atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan
teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan
mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah
yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study
tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula
yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang
mengajak siswa untuk mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untum menambah dan
memperluas wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan bidangnya).
Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat diajak ke obyek
pemukiman transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan
sejarah, siswa dapat diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan
ekonomi siswa dapat diajak mengunjungi pabrik, atau obyek kegiatan ekonomi.
5.Penugasan/Resitasi
Metode penugasan/resitasi adalah metode penyajian
bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak ,
sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses
belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat
berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan)
membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.
Kelebihan
:
v Pengetahuan anak didik peroleh dari
hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
v Anak didik berkesempatan memupuk
perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri
sendiri.
Kelemahan:
v Sering kali anak didik melakukan penipun
dimana anak didik hanya meniru hasil perkerjaan orang lain tanpa mau bersusah
payah mengerjakan sendiri.
v Terkadang tugas itu dikerjain orang lain
tanpa pengawasan
v Sukar memberikan tugas yang memenuhi
perbedaan individual.
6.Eksperimen
Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2000:196) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan
atau suatu proses dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam
proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu
hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Kelebihan:
v Metode ini membuat anak didik lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
daripada hanya menerima kata guru atau buku.
v Anak didik dapat mengembangkan sikap
mengadakan studi eksplorasi(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi,suatu sikap
yang dituntut dari seorang ilmuan.
v Dengan metode ini akan terbina manusia
yang dapat membawa terobosan-terobosan terbaru dengan penemuan sebagai hasil
percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan:
v Tidak cukup alat mengakibatkan tidak
setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
v Jika eksperimen memerlukan jangka waktu
yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
v Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan
bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan
yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah
suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak
didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang
suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan
tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.
8.Metode
Meragakan
Metode meragakan ialah metode yang dilakukan dengan
menggunakan alat peraga (benda) dalam mengajar.
9.Metode Sosio
Drama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu,
anak – anak sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup
masalah perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
10.Metode Test
Metode Test ialah metode mengajar dengan jalan
memberikan tes kepada anak – anak untuk mengetahui kemampuan anak dalam suatu kegiatan
pelajaran. Biasanya dilakukan setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada
anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua
anak dengan bahan yang sama.
11. Metode
Drill
Metode
mengajar dengan mempergunakan latihan-latihan secara intensif dan berulang-
ulang adalah memberikan latihan tertulis kepada anak karena bahan pelajaran
baru sedikit sedang waktu ujian semakin mendekat.
12.Metode
Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan
maksudnya antipati atau jiwa ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan
kedalam sesuatu. Mata pelajaran pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut
misalkan jiwa agama kita selipkan pada waktu mengajar umum.
13.Metode Gotong
Royong
Metode gotang raoyong ialah metode yang dilakukan
dengan bekerja sama antara beberapa orang anak untuk menyelesaikan suatu tugas
atau masalah. Metode ini disebut juga metode kelimpok atau metode beregu dan
metode kelompoknya disebut studi club, studi grup.
14. Metode
Survey
Metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian
suatu masalah dengan mengmpulkan data-data yang diperlukan dan langsung terjun
kemasyarakat.
15.Metode Tanya
jawab/Wawancara
Metode
yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara antara kedua pihak
yang langsung berhadapan muka.
16.Metode
Problem Solving
Metode
yang digunakan dengan cara langsung menghadapi masalah mengetahui dengan
sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran- kesukarannya sehingga dapat
dipecahkan.
17.Metode Proyek
Prinsipnya
usaha dengan metode proble solving hanya lebih kompleks sebab dilakukan dengan
metode survey, wawancara, metode kelompok. Satu kelompok dibagibagi dalam
beberapa unit.
18.Metode Dikte
Metode
yang dilakukan dengan jalan mendekte pelajaran (kuliah) untuk dicatat oleh
murid, metode ini lazim dipaki perguruan tinggi.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
v
Metode
mengajar merupakan cara penyajian yang digunakan oleh guru
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik dan juga tercapai tujuan dari pelajaran.
v
Metodelogi
pengajaran sangat penting bagi guru dan calon guru.
v
Metodelogi
yang bersifat interaksi edukatif(pengajaran) bermaksud mempertinggi kualitas hasil
pendidikan dan pengajaran di sekolah
v
Hal
yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode yaitu: Tujuan yang ingin dicapai,
peserta didik, kemapuan guru, sifat bahan ajar, situasi kelas, kelangkapan
fasilitas, dan kelebihan serta kelamahan metode.
v
Macam-macam
metode mengajar yaitu: ceramah, diskusi, demonstrasi, Tanya jawab, penugasan,
eksperimen, karya wisata, sosiodrama, dan lain-lain.
B.Saran
Diharapkan guru atau calon guru
menguasai metode-metode mengajar sehingga membantu dalam pengajaran
disekolah.dan juga dalam memilih metode yang ingin diterapkan dalam proses
mengajar diharapakan memperhartikan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih
metode dengan tujuan metode yang digunakan sesuai dengan hal yang ingin dicapai
yaitu terserapnya materi pelajaran dengan baik oleh peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Djmarah Bahri Syaiful.2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta:Rineka Cipta
Sanjaya Wina.2009.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana
Prenada Media Group
Suryosubroto.1997.Proses Mengajar Belajar Di Sekolah.Jakarta:Rineka
Cipta
http://www.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar