Bagi
masyarakat muslim jum'at merupakan hari yang sangat istimewa dengan segala
kelebihan dan fazilahnya. Jum'at tak ubahnya hari keramat untuk lebih
meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, sebab pada hari tersebut dilipat gandakan
bermacam ragam pahala.
Degradasi
pemaknaan nilai hari Jum'at
Akhir-akhir
ini kita banyak melihat dan menemukan penyimpangan esensi dari hari Jum'at itu
sendiri, terutama dikalangan kaula muda-mudi. Bagi mereka jum'at adalah
'salon'. Tidak sedikit yang menjud/melakapkan bahwa sesiapa saja yang ke mesjid
untuk menunaikan ibadahnya adalah 'ganteng'. Sebenarnya tidak ada yang salah
dengan statmen itu, sebagai mana kita pahami bersama bahwa air wudhu serta
shalat mampu menambah/meningkatkan aura cerah pada wajah seseorang. Yang jadi
masalah sekarang, bila seorang lelaki menunaikan ibadah shalat jum'at karena
embel-embel ingin dikatakan ganteng, terlihat keren dimata pasangannya, dst.
Ibadah kok karena ganteng/tampan? Bukankah hakikat ibadah mendekatkan diri pada
Allah? Tanpa harus ada iming-iming cap ganteng? Bila alasanya seperti yang saya
sebutkan diatas, jelas itu sangat keliru! Sebab memunculkan sifat ria didalam
hati seseorang, yang berefek pada dosa. Nah, jika ibadah salah dan mendatangkan
dosa, hilang sudah makna hakikat ibadah tersebut.
Beribadahlah
sebab ketulusan, bukan sebab PM (Profil Message) BM (Blackbarry Messanger),
tidak juga karena lakap tampan dan ganteng, bahkan lebih-lebih tidak untuk
pamer dan mendapatkan pujian.
Bila
ibadah yang kita laksanakan mengharapkan ridha-Nya serta dilandasi dengan
ketulusan, insya Allah tampan dan ganteng akan hadir dan menyertai dengan
sendirinya. Dan ingat! Jangan budayakan kalimat 'siapa yang pergi jum'at adalah
ganteng', karena akan mendegradasikan esensi kelebihan hari Jum'at itu sendiri.
Mari belajar, menelaah, jangan instan meniru apapun yang nge-tren. Sebab yang
up to date belum tentu baik untuk dikonsumsi mentah-mentah. Cerdaslah, gunakan
filter sebaik mungkin. Kalau bukan sesama saling mengingatkan, siapa lagi?
Wallahu
a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar