BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Faktor
terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang
akan menentukan apakah ia bisa menjadi seorang guru yang profesional bagi anak
didiknya atau justru ia menjadi perusak atau bahkan penghancur bagi anak
didiknya.
Guru
akan menjadi anutan atau contoh yang baik yang akan ditiru oleh anak didiknya.
Guru yang baik adalah guru yang memiliki kepribadian yang baik pula, sehingga
guru tersebut akan menjadi guru yang profesional bagi anak didiknya.
Dalam
masyarakat awam, guru merupakan sosok atau figur yang mampu memberi inspirasi,
penggerak dan pembimbing dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini
tidak lepas dari statusnya sebagai panutan, yang secara mendalam melekat dalam
dirinya, dan dianggap sebagai panutan pula dalam masyarakat umum di sekitarnya.
Kepribadian guru yang profesional dan bermoral patut diteladani oleh semua
lapisan masyarakat, tidak hanya didepan para siswanya tetapi juga masyarakat
umum. Seringkali seorang guru di masyarakat diberi kepercayaan untuk menempati
posisi tertentu yang bersifat administratif, seperti menjadi ketua RW, ketua
RT, dan posisi-posisi yang lain yang bersifat sosial kemasyarakatan.
Masyarakat
percaya bahwa guru mampu melaksanakan tugas seperti itu semua, karena
kredibilitas umum figur guru yang sudah berlabel baik. Ini adalah suatu
predikat yang berat untuk disandang, tetapi sebenarnya merupakan sebuah peluang
besar baginya untuk berbuat banyak hal dalam memperbaiki masyarakat.
Oleh
karena itu, guru hendaklah memiliki kepribadian yang bisa dicontoh dan
diteladani oleh para anak didiknya. Itu karena profesi sebagai guru sangat
berbeda dengan profesi apa pun yang lain.
Guru adalah sosok pribadi yang digugu dan ditiru oleh anak didiknya dan oleh
masyarakat di sekitarnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. HAKEKAT GURU PROFESIONAL
1.
PENGERTIAN GURU
Secara
etimologis, guru sering disebut pendidik. Dalam bahsa Arab, ada beberapa kata
yang menunjukkan profesi ini, seperti mudarris,
murabbi, muallim, muaddib, yang meski memiliki makna yang sama, tetapi
memiliki karakteristik yang berbeda. Pengertian mudarris adalah guru yang mendidik anak didiknya. Kemudian
pengertian murabbi mengisyaratkan
bahwa guru adalah orang yang memiliki sifat rabbani,
artinya orang yang bijaksana, bertanggung jawab, berkasih sayang terhadap siswa
dan mempunyai pengetahuan tentang rabb.
Dalam pengertian muallim, guru adalah
orang yang berilmu yang tidak hanya memiliki ilmu secara teoritik tetapi
mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu yang dimilikinya.
Sedangkan dalam konsep muaddip
pengertian guru adalah integrasi antara ilmu dan amal sekaligus.
Secara termonologis, guru sering
diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa
dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi siswa, baik potensi kognitif,
apektif, maupun psikomatorik.
Guru juga berarti orang dewasa yang
bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani
dan ruhaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi
tugasnya sebagai hamba dan khalifah ALLAH, dan mampu sebagai makhluk
sosial dan sebagai makhluk individual
yang mandiri.
Dalam bab XI pasal 39, dinyatakan
bahwa pendidik(guru) adalah : Tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.
2.HAK DAN
KEWAJIBAN GURU
Dalam menjalankan tugas profesinya, guru memiliki
hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak guru sesuatu yang harus
didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru.
Adapun hak guru, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 14 undang-undang no. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen adalah:
a.
Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesehatan sosial;
b.
Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja;
c.
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual;
d.
Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya;
e.
Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran
untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;
f.
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut
menentukan kelulusan, penghargaan, dan sanksi kepada siswa sesuai dengan kaedah
pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan;
g.
Memperoleh rasa aman, dan jaminan keselamatan dalam
melaksanakan tugas;
h.
Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;
i.
Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pemerintah;
j.
Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi;
k.
Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya.
Selain hak yang harus mereka
dapatkan, guru juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada pun
kewajiban yang harus dilaksanakan guru adalah sebagai berikut:
a.
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
b.
Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni;
c.
Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi siswa dalam pembelajaran;
d.
Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
e.
Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
B. RAGAM KEPRIBADIAN GURU PROFESIONAL
Guru profesional sebagaimana
dikehendaki dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional, dan ditegaskan lagi dalam undang-undang no 14 tahun 2005, harus
memiliki kriteria tertentu yang menjadi syarat kualifikasinya.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai
kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional.
Kepribadian ini harus menjadi ciri khas atau karakter guru yang membedakan dari
tugas profesi lainnya.
1.
Pribadi yang disiplin
Disiplin adalah kunci
kesuksesan seseorang, termasuk guru. Seorang guru yang menghendaki kesuksesan
dalam melaksanakan tugas profesinya, ia harus memiliki pribadi disiplin tinggi.
Secara konseptual,
kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang sehrusnya pada
saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.
Guru yang memiliki sikap
disiplin biasanya akan datang dan pulang tepat waktu. Ia akan mengajar dangan
penuh rasa tanggung jawab, menaati ketentuan yang berlaku di sekolah, mampu
menjadi teladan dan contoh bagi anak didiknya, serta sangat antusias dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
Sikap
hidup disiplin adalah hal yang sangat utama ditanamkan sejak dini. Perilaku
disiplin akan sangat efektif ditanamkan kepada siswa jika terlebih dahulu
dilakukan oleh guru itu sendiri. Dalam menanamkan disiplin, guru bertanggung
jawab mengarahkan, berbuat baik, menjadi teladan, sabar, dan penuh pengertian.
Guru harus berusaha mendisiplinkan para siswanya dengan penuh perhatian dan
kasih sayang, tidak bisa dengan cara kekerasan atau dengan hukuman fisik.
2.
Pribadi yang jujur dan adil
Dalam KBBI, jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak
curang, tulus ikhlas. Yakinlah bahwa kejujuran adalah kunci utama keberhasilan
seseorang, termasuk guru. Guru dituntut untuk bersikap jujur, baik kepada diri
sendiri maupun kepada anak didiknya. Guru juga dituntut untuk bersikap jujur
kepada anak didiknya, berani mengatakan tidak tahu bila benar-benar ia belum
tau. Bersikap jujurlah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Sikap jujur yang ditunjukkan guru kepada anak didiknya, akan
membentuk kepribadiaannya. Ia tidak suka berdusta , baik kepada dirinya sendiri
maupun kepada orang lain.
Adil adalah tidak berat sebelah, tidak berpihak, atau
berpegang pada kebenaran. Guru yang memiliki kepribadiaan akan memperlakukan
siswa seadil-adilnya, tidak memilah dan memilih dalam memperlakukan siswanya.
Ia tidak memandang apakah siswanya itu pintar atau bodoh, ia tetap
memperlakukan siswa dengan sebaik-baiknya. Semua orang tentu ingin diperlakukan
secara adil. Demikian juga para siswa. Mereka menghendaki perlakuan adil dari
guru mereka, baik dalam perhatian, proses pembelajaran, maupun penilaian. Guru
yang memperlakukan siswanya dengan adil, maka guru ini akan disenangi,
dihormati, dan dipercaya. Guru yang seperti ini adalah guru yang profesional
dan efektif.
3.
Perilaku berakhlak mulia
Akhlak mulia adalah prilaku
yang didasarkan pada ajaran-ajaran agama, norma-norma sosial dan tidak
bertentangan dengan adat istiadat masyarakat setempat. Oleh kerena itu akhlak
mulia bersifat universal, yakni dapat diterima oleh siapa pun dan dimana pun.
Guru berperan sebagai
pendidik. Ia tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya,
tetapi juga diharapkan menjadi spiritual
father yang akan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada anak didiknya.
Akhlak mulia penting dimiliki
oleh guru karena ia akan menjadi teladan bagi anak didiknya. Mereka lebih cendrung
meniru perilaku guru daripada ucapannya. Dengan demikian guru harus memiliki
akhlak mulia.
4.
Pribadi teladan
Guru merupakan teladan bagi
peserta didik, bahkan semua orang yang menganggapnya sebagai guru akan
meneladaninya. Guru profesional memiliki kepribadian baik yang menjadi teladan
bagi semua. Ia menjadi teladan dalam bentuk tingkah laku dan ucapannya.
Mengingat keteladanan, guru
sangat diharapkan bagi anak didik, seorang guru harus mampu menempatkan diri
pada porsi yang benar. Seorang guru bahkan harus mampu membuka diri untuk
menjadi teman bagi siswanya dan tempat siswanya menyampaikan keluh-kesah
tentang persoalan belajar yang dihadapinya.
Untuk menjadi teladan bagi
anak didik bukanlah perkara mudah. Banyak indikator tingkah laku yang harus ditunjukkan
dalam sikap dan perkataan, baik di sekolah, di lingkungan sekolah, dan terlebih
lagi di lingkungan masyarakat. Meski tidak mudah, bukan berarti hal itu tidak
bisa. Untuk itu, setiap guru harus berusaha menjadi teladan bagi setiap anak
didiknya, sehingga keteladanan yang diberikan akan mampu membawa perubahan yang
berarti bagi anak didik dan juga bagi sekolah tempat ia mengabdi.
5.
Pribadi yang mantap
Guru yang memiliki sikap
mantap akan tercermin dalam kehidupannya. Apa itu MANTAP? Mantap adalah kepanjangan
dari Mandiri, Aktif, Nggak suka maksiat(tidak suka maksiat), Tenang, Anggun,
Prima.
a.
Mandiri
Seseorang yang ingin meraih kesuksesan harus dimulai dari
sikap mandiri yang ada di dalam dirinya. Sikap mandiri mencerminkan bahwa
seseorang telah mampu berbuat sendiri sesuai dengan kata hatinya tanpa
terpengaruh dengan orang di sekelilingnya.
b.
Aktif
Guru yang profesional harus memiliki sikap aktif, aktif dalam
melakukan inovasi pembelajaran, aktif dalam berkarya, guru pun harus aktif
bersentuhan dengan teknologi.
Modal
utama untuk menggapai kesuksesan bagi guru di era teknologi saat ini adalah ia
harus aktif. Maksudnya, seorang guru tidak boleh tertinggal, tidak boleh gaptek (gagap teknologi).
c.
Nggak suka maksiat
Ciri pribadi seorang guru yang mantap adalah guru yang tidak
suka maksiat. Kemandirian dan keaktifan yang sudah ada di dalam diri seseorang
tidak akan berguna apabila sikap ini masih ada dalam dirinya.
d.
Tenang
Guru yang baik adalah guru yang yang bersikap tenang dan
stabil. Setiap guru harus memiliki sikap ini, karena ketenangan inilah sumber
segala inspirasi dalam menentukan arah menuju kesuksesan.
e.
Anggun
Seseorang yang memiliki budi pekerti yang mulia akan terlihat
anggun oleh masyarakat. Seseorang yang telah memiliki sikap anggun ini akan
disukai oleh orang di sekelilingnya, sehingga pintu-pintu kesuksesan akan mudah
terbuka.
f.
Prima
`Tampil prima itulah dambaan semua orang, termasuk guru. Kesehatan
yang prima merupakan modal utama kita untuk merealisasikan semua cita-cita,
sehingga kesehatan yang prima mutlak harus dimiliki setiap orang yang ingin
meraih kesuksesan.
6.
Pribadi yang stabil
Kestabilan
emosi bagi seorang guru adalah sangat penting. Guru yang pandai mengendalikan
emosinya akan membawa dampak positif bagi anak didiknya.
7.
Pribadi dewasa
Seseorang yang dikatakan
dewasa adalah orang yang mampu membedakan yang mana yang baik dan yang mana
yang buruk.
8.
Pribadi yang sabar
Kesabaran adalah kunci sukses
guru dalam mengajar. Bukankah mengajar memerlukan kesabaran yang tinggi? Dalam
menghadapi siswa dalam belajar diperlukan kesabaran, sebab mereka mempunyai
sikap dan tingkah laku yang bermacam-macam.
9.
Pibadi berwibawa
Berkaitan dengan wibawa, guru
harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional,
moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya. Seorang guru harus dapat
mengambil keputusan secara cepat dan tepat pada sasaran.
10.
Pribadi yang memiliki rasa percaya diri
Seorang guru profesional
adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sikap ini
sangat mempengaruhi gairah dan semangat para siswa dalam belajar.
C.
SIKAP GURU PROFESIONAL
1.
Sikap tanggungjawab yang tinggi
Dalam
dunia pendidikan, rasa tanggungjawab yang tinggi disebut akuntabilitas.
Akuntabilitas dipandang sebagai alat kontrol dalam pekerjaan pendidikan pada
umumnya dan dalam perencanaan pendidikan khususnya.
Guru
yang bertanggungjawab akan mengajar dengan persiapan yang baik sebelum dan
sewaktu masuk kelas dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan
kepada anak didiknya.
Disini
guru bertindak sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi anak didiknya.
2.
Rasa bangga menjadi guru
Guru
adalah sebuah kata yang begitu sarat makna akan sebuah pengabdian. Guru disebut
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa bukan tanpa sebab. Kesediaan menjadi guru
berarti juga kesediaan untuk memberikan segenap jiwa dan raga demi mencerdaskan
generasi muda bangsa.
Profesi
guru tetap menempati posisi yang sangat mulia. Profesi tersebut sangat unik dan
sangat berbeda dengan profesi lainnya. Oleh karena itu, seseorang yang
berprofesi sebagai guru merasa bangga akan tugasnya tersebut.
3.
Sikap percaya diri
Percaya
diri adalah bagian dari alam bawah sadar yang tidak terpengaruh oleh
argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh
oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun
percaya diri diperlukan alat yang sama, yaitu emosi, perasaan, dan imajinasi.
Percaya
diri atau optimisme adalah keadaan seseorang yang mampu mengendalikan serta
menjaga keyakinan. Seorang guru profesional adalah seorang guru yang memiliki
rasa percaya diri. Sikap ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat para siswa
dalam belajar.
D.
KODE ETIK PROFESI GURU
1.
Konsep tenteng kode etik pendidikan
1)
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)
Setia kepada Pancasila, UUD 45, dan Negara
3)
Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
4)
Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka
mengembangkan diri
5)
Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu,
teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
6)
Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya
dari pada tugas sampingan
7)
Bertanggungjawab, jujur, berprestasi dan akuntabel dalam
bekerja
8)
Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan
ilmu pendidikan
9)
Menjadi teladan dalam berprilaku
10) Berprakarsa
11) Memiliki sifat kepemimpinan
12) Menciptakan suasana belajar
yang kondusif
13) Memelihara keharmonisan
pergaulan dan komunikasi serta kerja sama dengan baik dalam pendidikan
14) Mengadakan kerja sama dengan
orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat
15) Taat kepada peraturan
perundang-undangan dan kedinamisan
16) Mengembangkan profesi secara
kontinu
17) Secara bersama-sama
memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi
2.
Kode etik guru Indonesia
1)
Guru berbakti membingbing siswa untuk membentuk manusi
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
2)
Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
3)
Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4)
Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar
5)
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua siswa dan
masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab
bersama terhadap pendidikan
6)
Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan,
dan kesetiakawanan sosial.
7)
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
8)
Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
E.
CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL
1.
Selalu punya energi untuk
siswanya
Seorang guru yang profesional
selalu menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan
mereka. Guru yang profesional juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2.
Punya tujuan jelas untuk
pelajaran
Seorang guru profesional
menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3.
Punya keterampilan
mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru profesional
memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan
perubahan prilaku positif didalam kelas.
4.
Bisa berkomunikasi baik
dengan orang tua wali
Seorang guru yang profesional
menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang
terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya.
5.
Punya harapan yang tinggi
terhadap siswanya
Seorang guru yang profesional
selalu memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa
dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengarahkan potensi terbaik mereka.
6.
Pengetahuan tentang kurikulum
Seorang guru yang profesional
memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar
lainnya.
7.
Pengetahuan tentang subyek
yang akan diajarkan
Seorang guru yang profesional
memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antuasiasme tentang subyek yang mereka
ajarkan. Mereka siap menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi
siswanya.
F.
LANGKAH-LANGKAH MENJADI GURU YANG PROFESIONAL
1.
Perbaiki image dan kualitas
diri
Semua orang
pasti pernah melakukan kesalahan, perbuatan itu lah yang akan membuat image kita menjadi menurun. Tetapi hal
yang terbaik adalah mengubah image tersebut
menjadi suatu hal yang positif.
Perbaikilah
kualitas diri dengan cara menambah ilmu pengetahuan. Jangan pernah merasa malu
untuk terus menambah ilmu pengetahuannya.
2. Biasakan berolahraga
Kita
diperintahkan untuk selalu menjaga kesehatan. Cara yang paling mudah menjaga
kesehatan adalah dengan berolahraga. Apabila badan kita sehat maka kita akan tampil
prima di depan anak didik.
3. 3 S(Senyum, Salam, dan Sapa)
Guru yang baik
tidak akan bermuka masam. Ia selalu tersenyum jika bertemu dengan anak
didiknya. Jika bertemu ia selalu menyapa dan mengucapkan salam. Kebiasaan
tersenyum akan menyehatkan otak dan pikiran.
4. Selalu berfikir positif dan optimis
Guru yang selalu
berfikir positif dan optimis adalah guru yang tidak pantang menyerah, dan guru
ini selalu mencari sesuatu yang baru.
5. Selalu menambah ilmu-ilmu baru
Tiada hari tanpa
belajar. Moto tersebut menjadi pegangan dalam hidupnya. Sehingga setiap harinya
guru tersebut mendapatkan ilmu-ilmu yang baru pula.
6. Siap untuk berubah
Guru yang
profesional adalah guru yang selalu siap untuk berubah, mengubah pola pikir dan
prilakunya. Jangan pernah berhenti mencoba karena anda pernah gagal. Ingat,
kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
7. Saling percaya dalam berteman
Saling percaya
kepada teman akan menimbulkan sikap saling menghargai dan saling pengertian.
8. Cukup istirahat
Beristirahatlah
dalam waktu yang cukup. Usahakan membagi waktu yang kita miliki menjadi tiga
bagian, sepertiga bagian untuk istirahat, sepertiga bagian untuk bekerja, dan
sepertiga bagian lagi untuk menambah ilmu pengetahuan.
9. Asah kreatifitas
Agar pengetahuan
anda selalu up to date maka
rajin-rajinlah selalu mengasah kemampuan. Kemampuan yang diasah akan melahirkan
sesuatu yang luar biasa. Bukankan “bisa itu karena biasa?”
10. Tegaskan diri
Tegaskanlah,
“Inilah diri anda!” jadilah diri anda sendiri. Jangan jadikan orang lain
menjadi diri anda, dan jangan jadikan diri anda menjadi orang lain. Tegaskanlah
bahwa diri anda memang ada. Buktikan bahwa anda benar-benar ada.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Guru profesional adalah guru yang dapat membuat anak
didiknya senang, guru profesional dapat menjadi contoh atau teladan yang baik
bagi anak didik maupun lingkungan sekitarnya. Guru profesional juga harus
menjaga penampilannya, sikapnya, adap, sopan santun, etika maupun moralnya dan
menjunjung tinggi norma-norma dan kewajibanya sebagai guru.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 2009. Landasan kependidikan. Jakarta: Rineka cipta.
Rochman, chaerul dan Heri
Gunawan. 2011. Kepribadian guru.
Bandung: Nuansa Cendekia.
0 komentar:
Posting Komentar