KETIKA BANYAK TULISAN BELUM MAMPU MEMUASKAN SYAHWAT MEMBACAMU, MAKA MENULISLAH DENGAN JALAN FIKIRANMU

Jumat, 24 Mei 2013

GURU PROFESIONAL




BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
            Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia bisa menjadi seorang guru yang profesional bagi anak didiknya atau justru ia menjadi perusak atau bahkan penghancur bagi anak didiknya.
            Guru akan menjadi anutan atau contoh yang baik yang akan ditiru oleh anak didiknya. Guru yang baik adalah guru yang memiliki kepribadian yang baik pula, sehingga guru tersebut akan menjadi guru yang profesional bagi anak didiknya.
            Dalam masyarakat awam, guru merupakan sosok atau figur yang mampu memberi inspirasi, penggerak dan pembimbing dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini tidak lepas dari statusnya sebagai panutan, yang secara mendalam melekat dalam dirinya, dan dianggap sebagai panutan pula dalam masyarakat umum di sekitarnya. Kepribadian guru yang profesional dan bermoral patut diteladani oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya didepan para siswanya tetapi juga masyarakat umum. Seringkali seorang guru di masyarakat diberi kepercayaan untuk menempati posisi tertentu yang bersifat administratif, seperti menjadi ketua RW, ketua RT, dan posisi-posisi yang lain yang bersifat sosial kemasyarakatan.
            Masyarakat percaya bahwa guru mampu melaksanakan tugas seperti itu semua, karena kredibilitas umum figur guru yang sudah berlabel baik. Ini adalah suatu predikat yang berat untuk disandang, tetapi sebenarnya merupakan sebuah peluang besar baginya untuk berbuat banyak hal dalam memperbaiki masyarakat.
            Oleh karena itu, guru hendaklah memiliki kepribadian yang bisa dicontoh dan diteladani oleh para anak didiknya. Itu karena profesi sebagai guru sangat berbeda dengan profesi apa pun  yang lain. Guru adalah sosok pribadi yang digugu dan ditiru oleh anak didiknya dan oleh masyarakat di sekitarnya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  HAKEKAT GURU PROFESIONAL
           
1.       PENGERTIAN GURU

       Secara etimologis, guru sering disebut pendidik. Dalam bahsa Arab, ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini, seperti mudarris, murabbi, muallim, muaddib, yang meski memiliki makna yang sama, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda. Pengertian mudarris adalah guru yang mendidik anak didiknya. Kemudian pengertian murabbi mengisyaratkan bahwa guru adalah orang yang memiliki sifat rabbani, artinya orang yang bijaksana, bertanggung jawab, berkasih sayang terhadap siswa dan mempunyai pengetahuan tentang rabb. Dalam pengertian muallim, guru adalah orang yang berilmu yang tidak hanya memiliki ilmu secara teoritik tetapi mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Sedangkan dalam konsep muaddip pengertian guru adalah integrasi antara ilmu dan amal sekaligus.
            Secara termonologis, guru sering diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi siswa, baik potensi kognitif, apektif, maupun psikomatorik.
            Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah ALLAH, dan mampu sebagai makhluk sosial  dan sebagai makhluk individual yang mandiri.
            Dalam bab XI pasal 39, dinyatakan bahwa pendidik(guru) adalah : Tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.


2.HAK DAN KEWAJIBAN GURU

Dalam menjalankan tugas profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak guru sesuatu yang harus didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru. Adapun hak guru, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 14 undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen adalah:
a.      Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesehatan sosial;
b.      Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
c.      Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
d.      Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya;
e.      Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;
f.       Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan sanksi kepada siswa sesuai dengan kaedah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan;
g.      Memperoleh rasa aman, dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;
h.     Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;
i.       Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pemerintah;
j.       Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi;
k.      Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Selain hak yang harus mereka dapatkan, guru juga memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan. Ada pun kewajiban yang harus dilaksanakan guru adalah sebagai berikut:
a.      Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
b.      Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
c.      Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi siswa dalam pembelajaran;
d.      Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
e.      Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.



B.  RAGAM KEPRIBADIAN GURU PROFESIONAL

            Guru profesional sebagaimana dikehendaki dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dan ditegaskan lagi dalam undang-undang no 14 tahun 2005, harus memiliki kriteria tertentu yang menjadi syarat kualifikasinya.
            Berikut ini akan dijelaskan berbagai kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional. Kepribadian ini harus menjadi ciri khas atau karakter guru yang membedakan dari tugas profesi lainnya.

1.      Pribadi yang disiplin
Disiplin adalah kunci kesuksesan seseorang, termasuk guru. Seorang guru yang menghendaki kesuksesan dalam melaksanakan tugas profesinya, ia harus memiliki pribadi disiplin tinggi.
Secara konseptual, kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang sehrusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.
Guru yang memiliki sikap disiplin biasanya akan datang dan pulang tepat waktu. Ia akan mengajar dangan penuh rasa tanggung jawab, menaati ketentuan yang berlaku di sekolah, mampu menjadi teladan dan contoh bagi anak didiknya, serta sangat antusias dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
            Sikap hidup disiplin adalah hal yang sangat utama ditanamkan sejak dini. Perilaku disiplin akan sangat efektif ditanamkan kepada siswa jika terlebih dahulu dilakukan oleh guru itu sendiri. Dalam menanamkan disiplin, guru bertanggung jawab mengarahkan, berbuat baik, menjadi teladan, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus berusaha mendisiplinkan para siswanya dengan penuh perhatian dan kasih sayang, tidak bisa dengan cara kekerasan atau dengan hukuman fisik.

2.      Pribadi yang jujur dan adil
Dalam KBBI, jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus ikhlas. Yakinlah bahwa kejujuran adalah kunci utama keberhasilan seseorang, termasuk guru. Guru dituntut untuk bersikap jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada anak didiknya. Guru juga dituntut untuk bersikap jujur kepada anak didiknya, berani mengatakan tidak tahu bila benar-benar ia belum tau. Bersikap jujurlah, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Sikap jujur yang ditunjukkan guru kepada anak didiknya, akan membentuk kepribadiaannya. Ia tidak suka berdusta , baik kepada dirinya sendiri maupun kepada orang lain.

Adil adalah tidak berat sebelah, tidak berpihak, atau berpegang pada kebenaran. Guru yang memiliki kepribadiaan akan memperlakukan siswa seadil-adilnya, tidak memilah dan memilih dalam memperlakukan siswanya. Ia tidak memandang apakah siswanya itu pintar atau bodoh, ia tetap memperlakukan siswa dengan sebaik-baiknya. Semua orang tentu ingin diperlakukan secara adil. Demikian juga para siswa. Mereka menghendaki perlakuan adil dari guru mereka, baik dalam perhatian, proses pembelajaran, maupun penilaian. Guru yang memperlakukan siswanya dengan adil, maka guru ini akan disenangi, dihormati, dan dipercaya. Guru yang seperti ini adalah guru yang profesional dan efektif.

3.      Perilaku berakhlak mulia
Akhlak mulia adalah prilaku yang didasarkan pada ajaran-ajaran agama, norma-norma sosial dan tidak bertentangan dengan adat istiadat masyarakat setempat. Oleh kerena itu akhlak mulia bersifat universal, yakni dapat diterima oleh siapa pun dan dimana pun.
Guru berperan sebagai pendidik. Ia tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tetapi juga diharapkan menjadi spiritual father yang akan memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada anak didiknya.
Akhlak mulia penting dimiliki oleh guru karena ia akan menjadi teladan bagi anak didiknya. Mereka lebih cendrung meniru perilaku guru daripada ucapannya. Dengan demikian guru harus memiliki akhlak mulia.

4.      Pribadi teladan
Guru merupakan teladan bagi peserta didik, bahkan semua orang yang menganggapnya sebagai guru akan meneladaninya. Guru profesional memiliki kepribadian baik yang menjadi teladan bagi semua. Ia menjadi teladan dalam bentuk tingkah laku dan ucapannya.
Mengingat keteladanan, guru sangat diharapkan bagi anak didik, seorang guru harus mampu menempatkan diri pada porsi yang benar. Seorang guru bahkan harus mampu membuka diri untuk menjadi teman bagi siswanya dan tempat siswanya menyampaikan keluh-kesah tentang persoalan belajar yang dihadapinya.
Untuk menjadi teladan bagi anak didik bukanlah perkara mudah. Banyak indikator tingkah laku yang harus ditunjukkan dalam sikap dan perkataan, baik di sekolah, di lingkungan sekolah, dan terlebih lagi di lingkungan masyarakat. Meski tidak mudah, bukan berarti hal itu tidak bisa. Untuk itu, setiap guru harus berusaha menjadi teladan bagi setiap anak didiknya, sehingga keteladanan yang diberikan akan mampu membawa perubahan yang berarti bagi anak didik dan juga bagi sekolah tempat ia mengabdi.

5.      Pribadi yang mantap
Guru yang memiliki sikap mantap akan tercermin dalam kehidupannya. Apa itu MANTAP? Mantap adalah kepanjangan dari Mandiri, Aktif, Nggak suka maksiat(tidak suka maksiat), Tenang, Anggun, Prima.
a.      Mandiri
Seseorang yang ingin meraih kesuksesan harus dimulai dari sikap mandiri yang ada di dalam dirinya. Sikap mandiri mencerminkan bahwa seseorang telah mampu berbuat sendiri sesuai dengan kata hatinya tanpa terpengaruh dengan orang di sekelilingnya.
b.      Aktif
Guru yang profesional harus memiliki sikap aktif, aktif dalam melakukan inovasi pembelajaran, aktif dalam berkarya, guru pun harus aktif bersentuhan dengan teknologi.
Modal utama untuk menggapai kesuksesan bagi guru di era teknologi saat ini adalah ia harus aktif. Maksudnya, seorang guru tidak boleh tertinggal, tidak boleh gaptek (gagap teknologi).
c.      Nggak suka maksiat
Ciri pribadi seorang guru yang mantap adalah guru yang tidak suka maksiat. Kemandirian dan keaktifan yang sudah ada di dalam diri seseorang tidak akan berguna apabila sikap ini masih ada dalam dirinya.
d.      Tenang
Guru yang baik adalah guru yang yang bersikap tenang dan stabil. Setiap guru harus memiliki sikap ini, karena ketenangan inilah sumber segala inspirasi dalam menentukan arah menuju kesuksesan.



e.      Anggun
Seseorang yang memiliki budi pekerti yang mulia akan terlihat anggun oleh masyarakat. Seseorang yang telah memiliki sikap anggun ini akan disukai oleh orang di sekelilingnya, sehingga pintu-pintu kesuksesan akan mudah terbuka.
f.       Prima
`Tampil prima itulah dambaan semua orang, termasuk guru. Kesehatan yang prima merupakan modal utama kita untuk merealisasikan semua cita-cita, sehingga kesehatan yang prima mutlak harus dimiliki setiap orang yang ingin meraih kesuksesan.

6.     Pribadi yang stabil
Kestabilan emosi bagi seorang guru adalah sangat penting. Guru yang pandai mengendalikan emosinya akan membawa dampak positif bagi anak didiknya.

7.      Pribadi dewasa
Seseorang yang dikatakan dewasa adalah orang yang mampu membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk.

8.      Pribadi yang sabar
Kesabaran adalah kunci sukses guru dalam mengajar. Bukankah mengajar memerlukan kesabaran yang tinggi? Dalam menghadapi siswa dalam belajar diperlukan kesabaran, sebab mereka mempunyai sikap dan tingkah laku yang bermacam-macam.

9.      Pibadi berwibawa
Berkaitan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya. Seorang guru harus dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat pada sasaran.

10.   Pribadi yang memiliki rasa percaya diri
Seorang guru profesional adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sikap ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat para siswa dalam belajar.



C.  SIKAP GURU PROFESIONAL

1.      Sikap tanggungjawab yang tinggi
       Dalam dunia pendidikan, rasa tanggungjawab yang tinggi disebut akuntabilitas. Akuntabilitas dipandang sebagai alat kontrol dalam pekerjaan pendidikan pada umumnya dan dalam perencanaan pendidikan khususnya.
       Guru yang bertanggungjawab akan mengajar dengan persiapan yang baik sebelum dan sewaktu masuk kelas dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan diajarkan kepada anak didiknya.
       Disini guru bertindak sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi anak didiknya.

2.      Rasa bangga menjadi guru
       Guru adalah sebuah kata yang begitu sarat makna akan sebuah pengabdian. Guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa bukan tanpa sebab. Kesediaan menjadi guru berarti juga kesediaan untuk memberikan segenap jiwa dan raga demi mencerdaskan generasi muda bangsa.
       Profesi guru tetap menempati posisi yang sangat mulia. Profesi tersebut sangat unik dan sangat berbeda dengan profesi lainnya. Oleh karena itu, seseorang yang berprofesi sebagai guru merasa bangga akan tugasnya tersebut.

3.      Sikap percaya diri
       Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar yang tidak terpengaruh oleh argumentasi yang rasional. Ia hanya terpengaruh  oleh hal-hal yang bersifat emosional dan perasaan. Maka untuk membangun percaya diri diperlukan alat yang sama, yaitu emosi, perasaan, dan imajinasi.
       Percaya diri atau optimisme adalah keadaan seseorang yang mampu mengendalikan serta menjaga keyakinan. Seorang guru profesional adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri. Sikap ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat para siswa dalam belajar.





D.  KODE ETIK PROFESI GURU

1.      Konsep tenteng kode etik pendidikan
1)     Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)     Setia kepada Pancasila, UUD 45, dan Negara
3)     Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
4)     Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
5)     Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
6)     Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya dari pada tugas sampingan
7)     Bertanggungjawab, jujur, berprestasi dan akuntabel dalam bekerja
8)     Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
9)     Menjadi teladan dalam berprilaku
10)  Berprakarsa
11)  Memiliki sifat kepemimpinan
12)  Menciptakan suasana belajar yang kondusif
13)  Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta kerja sama dengan baik dalam pendidikan
14)  Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat
15)  Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinamisan
16)  Mengembangkan profesi secara kontinu
17)  Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

2.      Kode etik guru Indonesia
1)     Guru berbakti membingbing siswa untuk membentuk manusi Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
2)     Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
3)     Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4)     Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar
5)     Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat di sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan
6)     Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
7)     Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
8)     Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.


E.   CIRI-CIRI GURU PROFESIONAL

1.      Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang profesional selalu menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang profesional juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2.      Punya tujuan jelas untuk pelajaran
Seorang guru profesional menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3.      Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru profesional memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan prilaku positif didalam kelas.
4.      Bisa berkomunikasi baik dengan orang tua wali
Seorang guru yang profesional menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya.
5.      Punya harapan yang tinggi terhadap siswanya
Seorang guru yang profesional selalu memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengarahkan potensi terbaik mereka.
6.      Pengetahuan tentang kurikulum
Seorang guru yang profesional memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya.


7.      Pengetahuan tentang subyek yang akan diajarkan
Seorang guru yang profesional memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antuasiasme tentang subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi siswanya.


F.    LANGKAH-LANGKAH MENJADI GURU YANG PROFESIONAL

1.      Perbaiki image dan kualitas diri
        Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, perbuatan itu lah yang akan membuat image kita menjadi menurun. Tetapi hal yang terbaik adalah mengubah image tersebut menjadi suatu hal yang positif.
        Perbaikilah kualitas diri dengan cara menambah ilmu pengetahuan. Jangan pernah merasa malu untuk terus menambah ilmu pengetahuannya.
2.      Biasakan berolahraga
        Kita diperintahkan untuk selalu menjaga kesehatan. Cara yang paling mudah menjaga kesehatan adalah dengan berolahraga. Apabila badan kita sehat maka kita akan tampil prima di depan anak didik.
3.      3 S(Senyum, Salam, dan Sapa)
        Guru yang baik tidak akan bermuka masam. Ia selalu tersenyum jika bertemu dengan anak didiknya. Jika bertemu ia selalu menyapa dan mengucapkan salam. Kebiasaan tersenyum akan menyehatkan otak dan pikiran.
4.      Selalu berfikir positif dan optimis
        Guru yang selalu berfikir positif dan optimis adalah guru yang tidak pantang menyerah, dan guru ini selalu mencari sesuatu yang baru.
5.      Selalu menambah ilmu-ilmu baru
        Tiada hari tanpa belajar. Moto tersebut menjadi pegangan dalam hidupnya. Sehingga setiap harinya guru tersebut mendapatkan ilmu-ilmu yang baru pula.
6.      Siap untuk berubah
        Guru yang profesional adalah guru yang selalu siap untuk berubah, mengubah pola pikir dan prilakunya. Jangan pernah berhenti mencoba karena anda pernah gagal. Ingat, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
7.      Saling percaya dalam berteman
        Saling percaya kepada teman akan menimbulkan sikap saling menghargai dan saling pengertian.
8.      Cukup istirahat
        Beristirahatlah dalam waktu yang cukup. Usahakan membagi waktu yang kita miliki menjadi tiga bagian, sepertiga bagian untuk istirahat, sepertiga bagian untuk bekerja, dan sepertiga bagian lagi untuk menambah ilmu pengetahuan.
9.      Asah kreatifitas
        Agar pengetahuan anda selalu up to date maka rajin-rajinlah selalu mengasah kemampuan. Kemampuan yang diasah akan melahirkan sesuatu yang luar biasa. Bukankan “bisa itu karena biasa?”
10.   Tegaskan diri
        Tegaskanlah, “Inilah diri anda!” jadilah diri anda sendiri. Jangan jadikan orang lain menjadi diri anda, dan jangan jadikan diri anda menjadi orang lain. Tegaskanlah bahwa diri anda memang ada. Buktikan bahwa anda benar-benar ada.













BAB III
PENUTUP

A.  SIMPULAN
Guru profesional adalah guru yang dapat membuat anak didiknya senang, guru profesional dapat menjadi contoh atau teladan yang baik bagi anak didik maupun lingkungan sekitarnya. Guru profesional juga harus menjaga penampilannya, sikapnya, adap, sopan santun, etika maupun moralnya dan menjunjung tinggi norma-norma dan kewajibanya sebagai guru.













DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made. 2009. Landasan kependidikan. Jakarta: Rineka cipta.
Rochman, chaerul dan Heri Gunawan. 2011. Kepribadian guru. Bandung: Nuansa Cendekia.

0 komentar:

Posting Komentar